Jakarta, 25/3/2025. Widya Washington, seorang wanita berbakat yang memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia akting, kembali menunjukkan kiprahnya di industri film. Pernah meraih penghargaan sebagai Putri Lampung, kini ia terjun sebagai produser film pendek yang mengangkat kearifan lokal daerah kelahirannya. Dalam waktu dekat akan memproduksi Film berjudul “Kopi Manis Ibuku”, yang tengah dipersiapkan untuk mengikuti berbagai festival film, baik di tingkat nasional maupun internasional. Widya Ria Dinata Washington Bastari nama lengkap wanita kelahiran Lampung ini terlibat dalam produksi FTV berjudul ‘Petaka Mencintai Adik Ipar’ produksi Mega Kreasi Film, yang tayang di Indosiar itu, Widya berperan sebagai seorang ibu bernama Hesti. Widya, juga bermain di FTV ‘Kenapa Kau Nikahi Aku Kalau Masih Mencintai Mantanmu’ yang disutradarai oleh Sam Sarumpaet.
‘Kopi Manis Ibuku’ mengisahkan perjalanan seorang janda yang harus berjuang membesarkan kedua anaknya setelah kepergian suaminya, seorang pengusaha kebun kopi yang dihormati di daerahnya. Sang anak laki-laki berhasil lolos seleksi masuk TNI dengan nilai yang membanggakan, sementara adik perempuannya adalah siswa berprestasi yang juga memiliki keahlian meracik kopi, ilmu yang ia pelajari dari sang ibu. Mereka bersama-sama membuka warung kopi sederhana yang bukan sekadar tempat usaha, tetapi juga menjadi ruang diskusi masyarakat setempat.
Kisah semakin menarik dengan kehadiran seorang pegiat lingkungan asal Jerman yang memiliki ketertarikan terhadap kopi Lampung serta budaya lokal. Interaksi antara karakter ini menghadirkan dinamika yang kaya, mengangkat isu lingkungan, kearifan lokal, dan filosofi kehidupan di balik secangkir kopi.
Mengapa Film Ini Dibuat?
Artis yang bernama lengkap Widya Ria Dinata Washington Bastari ini,menyampaikan bahwa film ini bukan hanya sekadar karya sinematik, tetapi juga sebuah upaya untuk mengenalkan kopi Lampung serta budaya lokal ke kancah internasional. “Kopi bukan hanya minuman, tapi juga sejarah, perjuangan, dan identitas sebuah daerah. Saya ingin memperlihatkan bagaimana kopi bisa menyatukan keluarga, membangun mimpi, sekaligus menjadi jembatan bagi dialog budaya,” ujar Widya.
Sebagai produser, Widya Washington bekerja sama dengan sineas muda berbakat serta tim produksi yang berpengalaman di industri film di lampung dan jakarta. Selain itu, film ini juga melibatkan berbagai komunitas pencinta kopi dan pemerhati lingkungan untuk memberikan kedalaman cerita yang autentik.
Film pendek ‘Kopi Manis Ibuku’ direncanakan akan di ikutkan di beberapa festival film nasional dan internasional pada tahun 2025. Harapannya, film ini dapat menjadi representasi budaya Lampung yang membanggakan di panggung dunia.
Dengan latar belakangnya sebagai aktris dan produser, Widya Washington berharap film ini dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru tentang pentingnya menjaga tradisi sekaligus beradaptasi dengan perubahan zaman. Ia juga berharap ‘Kopi Manis Ibuku’ dapat menjadi pembuka jalan bagi lebih banyak film bertema lokal untuk bersaing di kancah global.
Dengan semangat dan dedikasinya, Widya Washington kembali membuktikan bahwa seni peran dan produksi film bukan sekadar profesi, melainkan juga sebuah panggilan untuk melestarikan budaya dan menceritakan kisah-kisah berharga dari tanah air.(Witaka)