Garut, 05 Desember 2025 – Dalam upaya menumbuhkan kesadaran lingkungan dan pemahaman ekologi sejak dini, Bapak Insan Faisal Ibrahim, S.Pd, Guru MIS AR-RAUDHOTUN NUR, mengajak para siswa untuk belajar langsung di alam terbuka di lingkungan madrasah. Kegiatan edukatif ini dilakukan di luar kelas agar siswa dapat mengamati secara nyata hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya, sekaligus memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Pembelajaran ekologi memang sangat esensial disampaikan kepada peserta didik, terutama karena mereka merupakan generasi penerus yang kelak akan berperan besar dalam merawat bumi. Dengan metode pembelajaran turun langsung ke lapangan, siswa diajak mengenali tumbuhan, hewan kecil, tanah, serta seluruh elemen lingkungan yang saling berhubungan. Pengalaman observasi ini diharapkan dapat membentuk karakter peduli lingkungan sejak usia sekolah.
Dalam penyampaiannya, Bapak Insan menekankan bahwa manusia merupakan bagian dari alam, bukan penguasanya. “Manusia itu bukan penguasa alam, tetapi bagian dari alam itu sendiri. Alam yang selama ini menjaga dan memberi kehidupan kepada kita. Karena itu, keseimbangannya harus dijaga,” tuturnya sambil mengajak siswa mengamati kondisi lingkungan sekitar madrasah.

Pak Insan juga mengaitkan materi ekologi dengan peristiwa bencana alam yang pernah dan sedang terjadi beberapa wilayah Indonesia lainnya. Penjelasan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada siswa bahwa kerusakan lingkungan, eksploitasi alam, dan kurangnya kepedulian terhadap ekosistem dapat berdampak besar terhadap kehidupan manusia.
Selama kegiatan berlangsung, para siswa terlihat antusias dan aktif bertanya mengenai berbagai fenomena alam yang mereka lihat. Mulai dari fungsi pohon sebagai penghasil oksigen, peran tanah dalam menyerap air, hingga bagaimana sampah dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, semuanya dijelaskan dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami. Pak Insan juga menghubungkan materi ekologi ini dengan salah satu poin dalam Panca Cinta, yaitu cinta lingkungan. Menurutnya, menjaga alam bukan hanya kewajiban ilmiah, tetapi juga bentuk pengamalan nilai moral dan spiritual yang harus ditanamkan sejak dini. Dengan mencintai lingkungan, siswa diharapkan mampu menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan ekologis. “Kita harus membiasakan diri menjaga lingkungan mulai dari hal paling kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan, merawat tanaman, dan menghormati setiap makhluk hidup. Dari hal-hal sederhana inilah kecintaan kita terhadap alam akan tumbuh,” jelas beliau saat memberikan pengarahan.

Kegiatan belajar ekologi di luar kelas ini menjadi pengalaman baru bagi siswa MIS AR-RAUDHOTUN NUR. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga menyaksikan sendiri bagaimana alam bekerja secara harmonis. Madrasah berharap pembelajaran berbasis observasi ini dapat terus dilaksanakan secara berkala, sehingga siswa semakin memahami pentingnya melindungi lingkungan dan menjaga bumi untuk kehidupan masa depan.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”































































