Kita sering mendengar kalimat “Matematika itu sulit”. Kalimat itu terdengar dari mulut siswa sekolah dasar. Banyak yang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang menakutkan, membingungkan, dan banyak rumus yang di pelajari. Padahal matematika ini merupakan ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti menghitung uang jajan, mengukur bahan makanan, mengukur tinggi badan, membaca waktu dan lain sebagainya.
Sebagian siswa menunjukkan minat belajar yang rendah terhadap mata pelajaran matematika. Mereka cepat bosan dan sering kali merasa cemas ketika guru mulai menulis angka-angka di papan tulis. Melihat kondisi ini, para guru berupaya mengubah strategi pembelajaran supaya matematika tidak lagi dianggap menakutkan, melainkan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah di pahami. Adapun strategi pembelajaran yang menyenangkan, dan kreatih serta menarik minat siswa terhadap matematika;
1. Mengaitkan Pelajaran dengan Kehidupan Sehari-hari
Guru akan berusaha mengaitkan konsep matematika dengan pengalaman nyata siswa. Misalnya, saat belajar mengenai pecahan, guru menggunakan makanan seperti kue atau pizza supaya siswa bisa memahami konsep “setengah” dan “seperempat” secara konkret. Sehingga siswa bukan hanya menghafal angka, namun juga memahami maknanya.
2. Menggunakan Media dan Permainan Edukatif
Media yang digunakan pada pembelajaran matematika, guru telah menggunakan alat peraga seperti kartu angka, balok hitung, hingga permainan digital sederhana. Permainan seperti “Math Bingo” atau “Tebak Angka Cepat” membantu siswa belajar sambil bermain, tanpa tekanan. Sehingga pembelajaran matematika menjadi lebih seru.
3. Pembelajaran Berbasis Kelompok
Selain menggunakan media permainan, siswa juga diajak untuk berkeja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan soal cerita. Selain menumbuhkan kerja sama siswa, strategi ini juga melatih komunikasi dan kemampuan berpikir kritis. Siswa merasa lebih berani bertanya dan berdiskusi tanpa takut salah.
4. Memberikan Apresiasi dan Umpan Balik Positif
Guru memberikan award atau pujian atas usaha, bukan hanya hasil. Misalnya “Bagus sekali kamu sudah mau mencoba cara lain untuk menyelesaikan soal ini.” Kalimat sederhana tapi mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa dan membuat mereka lebih semangat belajar.
Dari beberapa strategi pembelajaran diatas, siswa yang dulunya pasif lebih antusias saat pembelajaran matematika di mulai, bahkan mereka berebut untuk menyelesaikan soal atau ikut bermain dalam aktivitas kelas. Namun, tentu guru akan mencatat peningkatan hasil belajar dan perubahan sikap siswa. Pendekatan yang dilakukan menunjukkan bahwa minat belajar siswa dapat tumbuh jika guru mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Ketika pelajaran matematika tidak harus selalu kaku dan penuh dengan rumus. Guru harus kreatif dalam membuat media dan juga strategi pembelajaran, pelajaran ini dapat diubah menjadi petualangan logika yang menarik dan seru serta membentuk karakter siswa yang lebih percaya diri, aktif, dan senang belajar.
Perubahan pandangan siswa terhadap matematika bukanlah hal yang mustahil. Namun, melalui strategi pembelajaran yang kreatif, kontekstual, dan penuh makna, guru mampu membuat pelajaran ini menjadi suatu hal yang dinantikan setiap minggu. Sehingga pelajaran matematika ini menjadi jembatan menuju cara berpikir logis dan menyenangkan bagi generasi muda.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”