KABUPATEN TANGERANG – Kopi tak sekadar minuman, ia telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Mulai dari teman begadang, peneman kerja, hingga alasan untuk berbagi cerita di waktu santai.
Dua jenis utama kopi yang paling dikenal, Arabika dan Robusta, masing-masing menawarkan karakter rasa yang berbeda bagi para penikmatnya.
Arabika dikenal dengan rasa asam yang ringan, cocok disajikan melalui metode penyeduhan seperti V60 atau Japanese, yang menyajikan kopi tanpa ampas.
Sementara Robusta, memiliki cita rasa pahit yang lebih kuat dan sering kali disajikan dengan metode tubruk, atau dipadukan dengan susu dan creamer dalam bentuk Caffe Latte atau Cappuccino.
Salah satu penikmat kopi, Jody, mengaku sangat menyukai keduanya.
“Saya suka sekali dengan Kopi Arabika dan Robusta ini, mereka memiliki rasa yang unik dan menarik yang membuat lidah bergoyang,” kata Jody, Sabtu 19 Juli 2025.
Namun, menurut Jody, sejak tahun 2018 dirinya jarang menjumpai kedai kopi yang menyajikan kopi dengan metode manual brew. Ia menyayangkan bahwa metode penyajian tradisional tersebut mulai tergeser oleh tren kopi kekinian seperti Kopi Susu Gula Aren.
“Sejak 2018 Kopi manual brew sudah jarang saya jumpai, karena kalah dengan Kopi kekinian,” jelasnya.
Melihat peluang dan kerinduan akan cita rasa kopi klasik, Ethnik Kopi hadir di Kabupaten Tangerang dengan konsep sederhana, harga terjangkau, dan nuansa seperti angkringan.
Kedai ini menyajikan kopi dengan metode manual seperti Moka Pot, Rok Presso, V60, dan Turkish Coffee, memberikan pengalaman minum kopi ala era sebelum tren kopi kekinian menjamur.
“Konsepnya unik dan menarik, apalagi dengan metode penyajiannya yang terkesan jadul seperti era 2018 ke belakang,” tutup Jody.
Ethnik Kopi bisa ditemukan di pintu keluar Stadion Indomilk Arena, tepatnya di kawasan Dasana Indah, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Tempat ini bisa jadi alternatif asyik untuk menikmati malam Minggu dengan secangkir kopi berkarakter.(Mario)