Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto di Desa Sirau melaksanakan kegiatan bertema lingkungan sekaligus kebangsaan, yaitu Pembuatan 80 Dudukan Bendera di Dusun Satu RT 2 RW 3. Kegiatan yang dimulai pada tanggal 3 Juni ini tidak hanya berfokus pada aspek estetika lingkungan, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air di tengah masyarakat desa.
Kegiatan ini berfokus pada pembuatan dudukan bendera dari bahan semen dan paralon, yang difungsikan sebagai tempat penancapan bendera merah putih di depan rumah-rumah warga. Kegiatan ini muncul dari kebutuhan akan media pemasangan bendera yang layak dan permanen, khususnya bagi rumah-rumah yang tidak memiliki halaman tanah atau pagar untuk menancapkan tiang bendera. Dengan adanya dudukan tersebut, diharapkan semua warga dapat berpartisipasi aktif dalam menyemarakkan bulan kemerdekaan secara serentak, seragam, dan estetis.
Dimana seperti yang kita tau peringatan Hari Kemerdekaan adalah momen reflektif yang menjadi pengingat perjuangan para pahlawan bangsa dalam meraih kemerdekaan. Namun belum semua masyarakat memiliki semangat dan kesiapan teknis, khususnya terkait sarana pemasangan bendera. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto berinisiatif mengatasi persoalan tersebut dengan cara yang sederhana namun bermanfaat.
Selain mendukung peringatan hari besar nasional, kegiatan ini juga bertujuan untuk:
– Meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya simbol negara,
– Menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan antarwarga,
– Menjadikan lingkungan dusun terlihat lebih rapi, tertib, dan penuh nuansa nasionalis.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto di Desa Sirau Tahun 2025 dari bidang lingkungan, dengan melibatkan tentunya Mahasiswa KKN, RT, RW, dan warga sekitar. Kerja sama lintas elemen masyarakat ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dan nasionalisme dapat tumbuh melalui kolaborasi sederhana namun efektif.
Fokus kegiatan berada di wilayah Dusun Satu RT 2 RW 3, Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen , Kabupaten Banyumas. Wilayah ini dipilih karena merupakan salah satu lingkungan yang padat pemukiman namun minim media pemasangan bendera. Pembuatan dudukan dilakukan di sepanjang jalur utama dusun, gang-gang kecil, serta di depan rumah warga dan fasilitas umum seperti musholla.
Perencanaan proses pembuatan dan pemasangan dudukan akan dilaksanakan selama kurang lebih 20 hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 3 Juni hingga 23 Juni 2025. Kegiatan dimulai setiap pagi sekitar pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga sore hari, menyesuaikan dengan kesiapan tenaga kerja, kegiatan Mahasiswa KKN dan cuaca. Waktu pelaksanaan ini dipilih agar warga dan Mahasiswa KKN masih memiliki cukup waktu untuk memanfaatkan dudukan sebelum bulan Agustus dimulai.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan ini meliputi:
1. Survey Lokasi:
Mahasiswa KKN melakukan identifikasi rumah-rumah warga yang belum memiliki tempat pemasangan bendera.
2. Koordinasi dan Sosialisasi:
Mahasiswa berdiskusi dengan perangkat desa, RT, RW, serta tokoh masyarakat untuk menjelaskan tujuan kegiatan dan mengajak keterlibatan warga.
3. Pengumpulan dan Pembuatan Bahan:
Menggunakan semen, pasir, air, dan potongan paralon, mahasiswa mencetak dudukan bendera yang kokoh dan tahan lama.
4. Pengecatan dan Finishing:
Dudukan diberi cat dan diberi nomor sesuai rumah pemilik agar tampak seragam dan rapi.
5. Distribusi dan Pemasangan:
Dudukan disebarkan ke rumah-rumah sesuai data survey, dan dipasang bersama warga di lokasi strategis.
6. Sosialisasi Penggunaan: Warga diimbau untuk mulai mengibarkan bendera sejak 1 Agustus hingga 31 Agustus sesuai imbauan pemerintah.
Kegiatan pembuatan dudukan bendera ini menjadi simbol konkret dari sinergi antara mahasiswa, warga, dan pemerintah desa dalam memaknai Hari Kemerdekaan secara lebih mendalam. Tidak hanya menanamkan nasionalisme, kegiatan ini juga memberikan manfaat nyata bagi kerapian dan keindahan lingkungan desa.
Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi awal dari kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga semangat cinta tanah air sepanjang tahun, bukan hanya di bulan Agustus. Karena sebagaimana kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata, menjaga maknanya adalah tugas seluruh rakyat Indonesia dari generasi ke generasi.