Dalam upaya membangun kemandirian siswa sejak dini, MI NU Nahdlatul Athfal mengembangkan program kewirausahaan di lingkungan madrasah. Program ini bertujuan untuk menanamkan jiwa mandiri, kreatif, dan inovatif kepada siswa melalui berbagai kegiatan edukatif dan praktik langsung dalam dunia usaha.
Kepala MI NU Nahdlatul Athfal, [Bapak Wakhid, S.Pd.I., M.Pd.I.], menjelaskan bahwa pendidikan kewirausahaan menjadi bagian penting dalam kurikulum madrasah guna membekali siswa dengan keterampilan hidup. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul dalam bidang akademik dan keagamaan, tetapi juga memiliki keterampilan yang dapat membantu mereka di masa depan. Dengan adanya program kewirausahaan, mereka belajar mengelola usaha kecil, memahami konsep keuangan, serta meningkatkan kreativitas,” ujarnya.
Program Kewirausahaan di MI NU Nahdlatul Athfal
Sejumlah program unggulan telah diterapkan di MI NU Nahdlatul Athfal, di antaranya:
1. Kantin Kejujuran
Salah satu program unggulan dalam pendidikan kewirausahaan di MI NU Nahdlatul Athfal adalah “Kantin Kejujuran”. Kantin ini mengajarkan nilai kejujuran dan tanggung jawab kepada siswa, dimana mereka dapat membeli makanan dan minuman dengan sistem pembayaran mandiri tanpa pengawasan langsung dari guru atau penjaga kantin. Melalui program ini, siswa tidak hanya belajar tentang kepercayaan dan tanggung jawab, tetapi juga mengenal dasar-dasar pengelolaan usaha kecil.
2. Pembuatan Kerajinan Tangan
Selain belajar tentang perdagangan, siswa juga didorong untuk mengembangkan keterampila kreatif mereka melalui pembuatan “Kerajinan Tangan”. Dengan memanfaat bahan bekas/ bahan alami seperti kain perca, kertas daur ulang, dan bambu, siswa dapat menghasilkan produk bernilai jual. Produk-produk ini kemudian dijual dalam kegiatan bazar madrasah, sehingga mereka memahami bagaimana sebuah produk siolah, dipasarkan, dan menghasilkan keuntungan.
3. Budidaya Tanaman Hias dan Obat-Obatan
Program lain yang tidak kalah menarik adalah budidaya tanaman hias dan obat-obatan. Dalam program ini siswa diajarkan cara menanam sayuran dan tanaman obat. Selain melatih keterampilan bercocok tanam, siswa juga memahmi konsep ekonomi erkelanjutan, dimana hasil dari budidaya tersebut dapat dijual/ diguanakan dalam kegiatan madrasah.
4. Bazar Madrasah
Sebagai bagian dari praktik langsung dalam dnia usaha, madrasah secara berkala mengadakan bazar yang melibatkan siswa dalam menjual berbagai produk hasil karya P5P2RA mereka. Melali bazar ini, siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam berinteraksi dengan pelanggan, mengatur harga, serta mengelola hasil penjualan. Kegiatan ini menjadi ajang yang sangat baik untuk mengembangkan keterampilan usaha dan sosial mereka.
Dukungan dan Dampak Positif
Program kewirausahaan ini mendapat dukungan penuh dari guru, orang tua, dan masyarakat. Selain menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa, hasil usaha juga membantu madrasah dalam mencapai kemandirian finansial.
“Harapan kami, program ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi madrasah lain untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih mandiri dan berdaya saing,” tambah Kepala Madrasah.
Dengan adanya program ini, MI NU Nahdlatul Athfal semakin menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual dan spiritual, tetapi juga siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Penulis: Wakhid, S.Pd.I., M.Pd.I., MI NU Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus