Pakaian sering dianggap sebagai bentuk ekspresi diri, termasuk bagi mahasiswa. Tidak sedikit yang datang ke kampus dengan gaya santai—kaus oblong, celana sobek, hingga pakaian yang terkesan terlalu bebas. Hal ini memicu pro dan kontra, terutama di lingkungan akademik yang masih menjunjung etika dan kesopanan.
Sebagian berpendapat bahwa selama berpakaian tidak mengganggu proses belajar, maka tidak perlu ada aturan kaku. Namun, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa kampus adalah ruang ilmiah, bukan tempat untuk uji gaya atau kebebasan tanpa batas.
Pakaian tidak menentukan kecerdasan, benar. Tapi cara berpakaian bisa mencerminkan penghormatan terhadap lingkungan tempat kita belajar. Bukankah menunjukkan kesopanan adalah bagian dari sikap profesional?
Kampus tidak harus mewajibkan seragam. Tapi sudah semestinya mahasiswa peka dan tahu kapan harus tampil santai, dan kapan harus lebih formal. Berpakaian rapi dan sopan bukan berarti kuno, tapi menunjukkan kedewasaan berpikir.
Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. Mulailah dengan membiasakan diri berpakaian yang mencerminkan etika, bukan sekadar gaya.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”