Smartphone telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern. Mulai dari berkomunikasi, bekerja, belajar, hingga hiburan semuanya dapat dilakukan melalui perangkat ini. Namun, penggunaan smartphone yang berlebihan menimbulkan berbagai kekhawatiran, terutama terkait kesehatan mental dan kualitas tidur. Sejumlah penelitian dalam bidang psikologi kesehatan menunjukkan bahwa durasi penggunaan smartphone dan jenis aktivitas digital tertentu dapat meningkatkan kecemasan serta mengganggu pola tidur seseorang.
Penggunaan Smartphone dan Kecemasan
Penggunaan smartphone yang terlalu sering, terutama untuk aktivitas seperti media sosial, game, dan chat berlebihan, dapat memicu kecemasan sosial maupun kecemasan umum (anxiety). Ada beberapa mekanisme yang menjelaskan fenomena ini:
- Fear of Missing Out (FOMO)
Terlalu sering melihat aktivitas orang lain di media sosial membuat seseorang merasa tertinggal atau tidak cukup berprestasi. Hal ini dapat memicu tekanan emosional dan kecemasan. - Notifikasi yang Berlebihan
Notifikasi yang masuk terus-menerus meningkatkan rangsangan mental. Otak menjadi sulit beristirahat karena merasa “selalu harus waspada”. - Ketergantungan Digital
Beberapa pengguna merasakan kecemasan ketika jauh dari smartphone. Gejala ini dikenal sebagai nomophobia (no mobile phone phobia). - Perbandingan Sosial
Melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih “sempurna” membuat sebagian pengguna mengalami penurunan kepercayaan diri dan meningkatnya stress
Penggunaan Smartphone dan Kualitas Tidur
Kualitas tidur merupakan indikator penting kesehatan fisik dan mental. Sayangnya, penggunaan smartphone terutama sebelum tidur telah terbukti menurunkan kualitas tidur secara signifikan. Penyebab utamanya antara lain:
- Paparan Cahaya Biru (Blue Light)
Cahaya biru dari layar smartphone menekan produksi hormon melatonin, yaitu hormon pengatur tidur. Akibatnya, pengguna sulit merasa mengantuk meski sudah larut malam. - Overstimulasi Otak
Aktivitas scrolling media sosial, membaca berita, atau bermain game membuat otak tetap aktif sehingga sulit masuk ke fase tidur. - Jam Tidur yang Terganggu
Banyak orang tanpa sadar menunda tidur hanya untuk “scroll sedikit lagi”, yang akhirnya membuat waktu tidur berkurang. - Tidur yang Mudah Terganggu
Notifikasi yang masuk saat malam dapat membangunkan seseorang atau membuat tidurnya tidak dalam (non-deep sleep).
Dampak Jangka Panjang
Jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus, beberapa dampak jangka panjang dapat muncul:
- Meningkatnya risiko gangguan kecemasan kronis
- Penurunan kemampuan konsentrasi dan produktivitas
- Gangguan mood, mudah marah, dan stres
- Turunnya kualitas kesehatan fisik, termasuk risiko obesitas, kelelahan kronis, dan menurunnya daya tahan tubus. Kualitas tidur yang buruk juga berhubungan dengan menurunnya fungsi kognitif, memori, dan pengambilan keputusan.
Rekomendasi Mengurangi Dampak Negatif
Berbagai studi merekomendasikan kebiasaan berikut untuk menjaga kesehatan mental dan tidur:
- Batasi penggunaan smartphone 1–2 jam sebelum tidur.
- Aktifkan mode “Do Not Disturb” atau matikan notifikasi pada malam hari.
- Gunakan fitur mode malam (night light) untuk mengurangi cahaya biru.
- Tetapkan jadwal tidur yang konsisten setiap hari.
- Kurangi penggunaan media sosial, terutama jika memicu kecemasan.
- Gunakan alarm analog atau jam biasa agar tidak perlu tidur dekat smartphone.
Kebiasaan kecil ini terbukti membantu memulihkan kualitas tidur dan menurunkan tingkat kecemasan secara signifikan.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”




































































