10 November 2025 kemarin merupakan hari pahlawan nasional di Indonesia, dan bapak presiden kita yaitu bapak Prabowo Subianto baru saja melantik 10 nama pahlawan nasional yang salah satu namanya ada mantan bapak presiden ke 2 yaitu bapak Soeharto. dalam pelantikan ini menimbulkan beberapa pendapat yang melahirkan pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap pemberian gelar beliau.
Dari sekian banyak gelar pahlawan yang di berikan kenapa hanya satu nama yang menjadi sorotan dan menimbulkan ambigu serta tanda tanya tentunya. ini menjadi titik tajam untuk kita terus berkumpul dan mencari tau sejarah apa yang pernah terjadi pada zaman beliau.
Kita juga mengetahui di masa pemerintahannya di tahun 1968 – 1998 menimbulkan banyak sekali kejadian, dan ada satu kejadian yang sangat kelam dan tidak pernah bersih dan menyeluruh di meja pengadilan yaitu petrus ( penembakan misterius) di tahun 1983. kejadian ini tentunya tidak boleh Hilang dan di mungkinkan karena di dalamnya memakan banyak sekali ribuan korban jiwa sebanyak orang lebih. hari ini kita juga mengetahui kejadian Petrus ini mengatasnamakan penghapusan premanisme, tetapi apakah cara menghapuskan hal tersebut dengan cara yang tidak manusiawi dan sembunyi-sembunyi tangan?

Pada masa Soeharto berkata ada beberapa panglima/jenderal la pelakunya yaitu benyy Moerdani lah salah satunya, tetapi kalau kita berpikir secara logika siapa yang berani melakukan hal se keji itu tanpa adanya perintah dari atas di masa jabatannya yang terkenal ketat? dan kalau kita fikir lagi apa mungkin kejadian dan perintah seperti itu berasal dari luar? Kalau itu adalah jawaban yang sangat tidak logis
pun kejadian itu berasal dari luar sudah pasti Pak Soeharto tidak tinggal diam dan pasti mengambil langkah untuk membenarkannya dalam upaya melindungi masyarakatnya.
Saya juga telah mengambil beberapa sampel dari orang-orang yang hidup di zaman Soeharto, mereka berkata “di zaman pak Soeharto semua kebutuhan perekonomian murah dan mudah”, tentunya ini menimbulkan hal pro terhadap kepemimpinannya. namun pertanyaannya, apakah kesejahteraan perekonomian untuk seluruh masyarakat secara merata adalah tujuan yang mutlak menjadi seorang presiden yang terpilih?
Kemakmuran perekonomian adalah tujuan yang wajib sebagai seorang presiden yang terpilih dan kejadian yang kelam merupakan PR yang besar untuk presiden pada masa itu untuk mengatasi bukan melempar bola panas dan menyembunyikan tangan.

Disini juga saya sendiri menyatakan tidak setuju atas pemberian gelar barunya sebagai seorang pahlawan nasional kepada bapak Soeharto. seorang pahlawan nasional tidaklah mungkin tinggal diam atas 1 kejadian tersebut, dan seorang pahlawan tidak mungkin melempar bola panas ke orang untuk menutupi kejahatan di atas jabatan yang dia miliki, seorang pahlawan haruslah mampu mengatasi dengan mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut bukan meninggal jejak begitu saja yang masih menjadi kasus hangat hingga saat ini.
tutur kata dari penulis.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”









































































