sumber: istockphoto.com
Buah-buahan memiliki warna yang dianggap sekadar menarik secara visual, padahal warna tersebut menyimpan kekuatan biologis yang berpengaruh langsung pada kesehatan tubuh. Warna merah, ungu, oranye, hingga hijau yang tampak pada permukaan buah sebenarnya berasal dari pigmen alami yang berfungsi sebagai senyawa bioaktif. Senyawa ini bekerja aktif melindungi tubuh dari kerusakan sel, memperkuat sistem imun, hingga memperlambat proses penuaan.
Pigmen seperti antosianin, karotenoid, dan klorofil bukan hanya memberikan warna khas pada buah, tetapi juga berperan sebagai antioksidan. Antioksidan ini bertugas menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit degeneratif. Dengan kata lain, warna buah merupakan tanda alami bahwa buah tersebut kaya senyawa pelindung tubuh.
1.Antosianin
Antosianin merupakan pigmen yang memberi warna merah, ungu, biru yang mana biasanya berada pada buah blueberry, anggur, buah naga, stroberi, delima dan lain lain. antosianin menunjukkan aktivitas antioksidan, Fungsi antioksidan dari antosianin memiliki berbagai macam manfaat dalam mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti pencegahan penyakit kardiovaskuler oleh karena aterosklerosis yaitu dengan cara mengambat dan menurunkan kadar kolestrol dalam darah yang disebabkan oleh oksidasi LDL. Atau dengan kata lain, antosianin melindungi membran sel lemak dari oksidasi. Kadar kolestrol yang diturunkan oleh antosianin dalam hal ini mencapai hingga 13,6%, apabila mengonsumsi antosianin selama ±12 minggu dengan rata-rata konsumsi antosianin pada wanita antara 19,8 – 64,9 mg dan pada pria sekitar 18,4 – 44,1 mg setiap hari. Proses penghambatan ini terjadi melalui mekanisme pemutusan rantai propagasi dari radikal bebas, dimana semua gugus hidroksil (OH) pada cincin B dapat menyumbangkan atau berperan sebagai donor elektron atau hidrogen sehingga terjadi pembersihan pencegatan terhadap radikal bebas. Selain itu juga mengurangi peradangan, memperbaiki fungsi pembuluh darah dan sirkulasi, membantu menurunkan kolesterol dan lemak darah, mendukung kesehatan metabolik (glukosa, diabetes), serta menunjukkan potensi perlindungan terhadap penurunan kognitif/penurunan fungsi otak.
2. Karotenoid
Karotenoid adalah pigmen alami yang memberikan warna kuning, oranye, hingga merah pada berbagai buah seperti mangga, pepaya, tomat, semangka, jeruk, dan aprikot. Senyawa ini berperan sebagai antioksidan kuat yang membantu melindungi sel dari stres oksidatif dan kerusakan radikal bebas. Beberapa jenis karotenoid, seperti beta-karoten, dapat dikonversi menjadi vitamin A yang penting untuk kesehatan mata, fungsi imun, dan pertumbuhan sel. Selain itu, likopen dan lutein—dua jenis karotenoid lain diketahui mendukung kesehatan jantung, menurunkan risiko beberapa jenis kanker, serta menjaga fungsi retina dan perlindungan terhadap degenerasi makula. Konsumsi buah kaya karotenoid secara teratur dapat memberikan perlindungan tambahan bagi tubuh melalui efek antiinflamasi, peningkatan imunitas, serta pemeliharaan kesehatan kulit.
3. Klorofil
Klorofil memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh manusia, terutama karena sifat antioksidan dan detoksifikasinya. Senyawa ini dapat membantu menetralkan radikal bebas sehingga melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Klorofil juga berperan dalam proses detoksifikasi, karena mampu berikatan dengan beberapa senyawa toksik, termasuk karsinogen, dan membantu mengurangi penyerapan serta meningkatkan ekskresinya. Selain itu, klorofil mendukung kesehatan saluran cerna dengan menekan pertumbuhan bakteri patogen dan mendukung mikrobiota usus yang menguntungkan. Turunan klorofil seperti klorofilin juga diketahui membantu mengurangi bau tubuh dan bau mulut melalui mekanisme deodorizing alami. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa klorofil berpotensi membantu penyembuhan luka karena mempercepat regenerasi jaringan dan mengurangi peradangan. Di samping itu, konsumsi sayur hijau yang kaya klorofil dikaitkan dengan peningkatan energi dan kesehatan metabolik karena kandungan mikronutrien dan sifat bioaktifnya. Klorofil bahkan memiliki potensi mendukung kesehatan hati melalui aktivitas hepatoprotektif, yang membantu menjaga fungsi detoksifikasi organ tersebut tetap optimal.
Referensi:
Priska, M., Peni, N., Carvallo, L., & Ngapa, Y. D. (2018). Antosianin dan pemanfaatannya. Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry), 6(2), 79-97.
Aloanis, A. A., & Paat, V. I. (2024). Buku Bahan Ajar Senyawa Bioaktif. Penerbit Tahta Media.
PRESS, U. (2023). Antioksidan dan stres oksidatif. UAD PRESS.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”


































































