Ketika kita membuka media sosial, banyak konten-konten yang muncul tanpa henti yang membuat kita ketagihan untuk terus melihat postingan dan video sehingga membuat lupa dengan waktu. Saat otak kita sedang jenuh, fokus kita sedang menurun dan kita cenderung membutuhkan sesuatu yang mudah dicerna, menarik, dan ringan. Di media sosial semua yang dibutuhkan oleh otak tersedia dimalam semua itu, dengan berbagai variasi konten yang membuat kita penasaran apa yang akan muncul setelahnya. Inilah adalah hal yang membuat banyak orang dari berbagai usia dan pekerjaan, mudah terbawa tanpa sadar.
Pada dorongan ini otak terus ingin melihat apa yang ada selanjutnya. Media sosial diciptakan memang bertujuan untuk membuat berbagai kalangan untuk sulit berhenti. Sebenarnya apa yang terjadi di otak kita disaat fenomena scrolling tanpa henti ini terjadi? Mari kita bahas!
Amygdala berfungsi sebagai pusat pengelolaan emosi dan juga memiliki peranan dalam perasaan ketakutan dan kecemasan. ketika kita melihat konten di media sosial ini memunculkan suatu emosi yang negatif seperti rasa takut tertinggal atau biasa disebut sebagai fear of missing out (FOMO), amygdala bereaksi dengan sangat cepat. Respons yang spontan ini membuat kita terdorong untuk terus scrolling tanpa henti yang sulit untuk dikendalikan. Selain dari itu dorongan untuk terus scroll juga dipengaruhi oleh nukleus accumbens, ini adalah bagian dari otak yang berada dalam sistem reward. Struktur ini berperan penting dalam mengatur rasa senang, motivasi, dan pembentukan kebiasaan. Fungsi utamanya adalah memproses berbagai bentuk reward alami. Ketika nukleus accumbens aktif, dopamin dilepaskan dan menimbulkan perasaan nyaman serta dorongan untuk mencari lebih banyak reward.
Dampak ketagihan Scrolling?
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”





































































