Lubuk Basung, 21 Agustus 2025 — Hamparan sawah di Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, pada Kamis (21/8) dipenuhi suasana riang gembira. Warga nagari tumpah ruah ke sawah untuk mengikuti Panen Raya Sawah Pokok Murah (SPM), sebuah program unggulan nagari yang kini mulai menunjukkan hasil menggembirakan.
Program Sawah Pokok Murah atau SPM sendiri sudah lama dinanti hasilnya. Pola tanam ini dinilai lebih tangguh menghadapi musim kemarau, lebih minim serangan hama, serta mampu menekan biaya produksi. Tidak heran jika petani begitu antusias menyambut hasil panen kali ini.
“Alhamdulillah, hasil panen kali ini cukup memuaskan. Dengan biaya lebih hemat, hasil padi tetap bagus. Rasanya lega, kerja keras tidak sia-sia,” tutur salah seorang petani sambil tersenyum puas, sembari menumpuk hasil panen di tepi pematang.
Selain membawa manfaat ekonomi, panen raya juga sarat dengan nilai kebersamaan. Warga bahu-membahu, ada yang memotong padi, ada yang mengikat, ada pula yang mengangkut. Anak-anak dan remaja pun ikut hadir, menambah semarak suasana. Di sela-sela kegiatan, terdengar canda tawa khas masyarakat nagari yang begitu akrab satu sama lain.
Kasuma Dewi, mahasiswa KKN yang ikut terlibat, mengaku banyak belajar dari momen ini. “Panen raya ini bukan hanya tentang hasil padi, tapi juga tentang kebersamaan dan semangat gotong royong. Saya kagum melihat bagaimana masyarakat saling membantu tanpa pamrih. Ini pelajaran berharga bagi saya,” ujarnya.
Dalam tradisi Minangkabau, pertanian memang bukan sekadar mata pencaharian, tetapi juga bagian dari identitas dan falsafah hidup. Ungkapan adat “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” tercermin dalam pola hidup masyarakat, termasuk dalam pengelolaan sawah. Gotong royong saat panen menjadi bukti nyata bahwa adat, syariat, dan kebersamaan berpadu erat dalam kehidupan sehari-hari.
Panen Raya SPM di Lubuk Basung ini juga menjadi bukti bahwa inovasi lokal dapat menjawab tantangan zaman. Dengan pola tanam yang lebih efisien dan ramah lingkungan, petani tetap bisa menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Masyarakat berharap program SPM dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi nagari-nagari lain di Sumatera Barat.
Panen Raya Sawah Pokok Murah kali ini menegaskan bahwa nagari bukan hanya pusat aktivitas pertanian, tetapi juga pusat kebersamaan dan budaya. Dengan kerja keras, inovasi, dan semangat badunsanak, masyarakat Lubuk Basung membuktikan bahwa ketahanan pangan dan kesejahteraan dapat berjalan seiring, tanpa kehilangan jati diri sebagai bagian dari Minangkabau.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”