Siaran Berita Dumai, Riau – Dunia digital terus melahirkan talenta-talenta muda berbakat dari berbagai penjuru negeri. Salah satu nama yang kini tengah mengemuka adalah Tasa Yulianti, kreator konten asal Kota Dumai, Provinsi Riau, yang dikenal luas di platform digital dengan nama pengguna Starlightsa. Perempuan muda ini telah menjelma menjadi inspirasi generasi masa kini melalui karya-karya visual yang kreatif, bernas, dan berdampak positif.
Lahir dan besar di lingkungan sederhana, Tasa menunjukkan bahwa keterbatasan ekonomi dan geografis bukanlah penghalang untuk mencapai pengakuan di dunia yang kian terhubung secara digital. Ia menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri 5 Dumai dan kini tercatat sebagai mahasiswi aktif di Program Studi Biologi, Universitas Riau. Meski menggeluti bidang akademik yang sarat dengan kajian ilmiah, jiwa kreatif Tasa terus tumbuh dan mengakses melalui dunia konten digital.
Sejak masa sekolah, ketertarikan Tasa terhadap seni visual dan penyuntingan digital terlihat menonjol. Kegemarannya mengolah gambar dan video berkembang menjadi keterampilan teknis yang kini menjadikannya salah satu kreator CapCut paling produktif di kalangan generasi muda. Melalui akun media sosialnya, ia secara konsisten membagikan beragam konten video bertema inspirasi, motivasi, hingga tren estetik, yang terbukti mampu menjaring ribuan penonton dari berbagai latar belakang.
Tak hanya sekedar populer, karya-karya Tasa memiliki karakter yang kuat: mengedepankan kualitas visual, keselarasan musik, serta pesan-pesan yang menggugah semangat. Puluhan template video hasil kreasinya telah digunakan secara luas oleh pengguna dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan menjangkau audiens mancanegara. Beberapa di antaranya berhasil masuk dalam daftar trending dan menjadi viral di sejumlah platform sosial. Capaian ini menunjukkan kapasitasnya bukan hanya sebagai kreator konten, tetapi juga sebagai pemagaruh digital yang membawa nilai edukatif dan inspiratif.
Di balik layar, Tasa juga aktif dalam berbagai aktivitas organisasi kampus dan komunitas kreatif di wilayahnya. Komitmennya untuk terus berkembang, belajar, dan berbagi, mencerminkan sosok muda yang tidak hanya berprestasi secara individu, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan di lingkungannya.
Perjalanan karier digital Tasa Yulianti menjadi representasi nyata dari potensi besar yang dimiliki anak muda daerah. Di era digital seperti saat ini, keberanian untuk berkarya, konsistensi dalam proses, serta kemampuan membaca tren dan mengolah pesan dengan cerdas, menjadi kunci utama untuk membuka pintu peluang yang lebih luas. Sosok Tasa adalah bukti bahwa kontribusi positif tidak selalu harus lahir dari pusat-pusat kota besar, tetapi bisa tumbuh dari daerah dengan semangat dan dedikasi yang tulus.
Melalui identitas digitalnya sebagai Starlightsa, Tasa tidak hanya membangun reputasi pribadi, tetapi ikut menyebarkan energi positif kepada ribuan remaja lainnya. Ia menjadi teladan bahwa kreativitas, ketika disinergikan dengan niat baik dan kerja keras, mampu menjadi kendaraan untuk menjangkau masa depan yang lebih cerah—baik untuk diri sendiri, komunitas, maupun bangsa secara keseluruhan.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
 
 

























































 
 




