Dunia selebgram akhir-akhir ini sedang digencarkan masalah sosial dengan menyebarnya kabar perselingkuhan yang dilakukan oleh Julia Prastini atau yang akrab disapa Jule, seorang selebgram tanah air yang sudah menikah dengan warga negara asli Korea Selatan, yakni Na Daehoon pada tanggal 31 Juli 2021.
Isu ini telah menjadi masalah sosial karena dampaknya dirasakan oleh lingkup masyarakat yang luas. Bagaimana tidak? Jule dikaruniai tiga anak, dimana sang anak pertama masih berumur tiga tahun dengan selisih masing-masing anak adalah setahun yang kini hanya diasuh oleh Daehoon seorang diri yang terlihat di platform social media milik Daehoon, masyarakat terutama netizen merasa iba kepada Daehoon yang hanya merawat ketiga anaknya seorang diri, mengingat sosok Daehoon yang sangat tulus kepada Jule serta memiliki banyak sifat yang diidamkan para wanita seperti karakter green flag, tidak patriarki, serta penyayang yang tidak dimiliki oleh semua lelaki. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat terutama netizen merasa bahwa Daehoon tidak pantas mendapatkan perilakuan buruk dari sang istri, Jule.
Tak hanya itu, sosok Jule yang dikenal masyarakat luas dengan personal brandingnya yang islami, soft spoken, ramah, penyayang, dan memiliki keluarga kecil yang diidamkan banyak masyarakat di luaran sana. Ditambah lagi dengan latar belakangnya yang merupakan lulusan dari pondok pesantren Darul Quran membuatnya semakin dihujat oleh para netizen di berbagai platform social media. Pasalnya, apa yang ia perbuat kepada Daehoon tidak sama sekali mencerminkan personal brandingnya di dunia maya.
Menurut berita yang beredar, kabar perselingkuhan mulai muncul di permukaan dunia maya ketika ada satu akun instagram yang menyebarkan berbagai bukti foto Jule bersama laki-laki lain yang diduga adalah Safrie Ramadan, seorang mahasiswa aktif di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Setelah beberapa hari semenjak beredarnya isu bukti foto serta video perselingkuhan Jule dengan Safrie, Daehoon mulai muncul di permukaan akun instagram pribadinya pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2025, ia membagikan tulisanya dalam sebuah pernyataan bahwa ia bersyukur masih dikelilingi orang-orang baik yang peduli kepadanya dan ketiga anaknya. Daehoon juga menyatakan bahwa dirinya dan ketiga anaknya baik-baik saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan, namun Daehoon hanya meminta satu permintaan, “tolong jaga anak-anak saya agar mereka tidak tahu apa yang terjadi.” tulis Daehoon di status akun instagram pribadinya. Tentunya tulisan Daehon sedikit meredakan rasa penasaran Masyarakat terkait isu yang beredar.
Diduga alasan yang membuat Jule selingkuh adalah karena masalah perekonomian, dimana Jule sering mempermasalahkan perihal pendapatanya yang lebih tinggi dibandingkan suaminya sendiri, Daehoon. Namun, alasan apapun yang sebenarnya memicu isu perselingkuhan Jule tidak dapat dibenarkan oleh alasan apapun kecuali mereka dinyatakan telah resmi bercerai sebelum beredarnya isu tersebut di dunia maya.
Masalah sosial ini berkaitan erat dengan konsep sebuah negara yang dimana setiap negara memiliki tujuan sebagai kontrol yang membantu mengelola warga negara, baik ranah hukum maupun norma. Maka dari itu, setiap warga negara yang tinggal dalam sebuah negara harus menaati hukum dan norma yang berlaku, termasuk menghindari perselingkuhan yang sudah jelas diatur dalam pasal 284 KUHP lama dan pasal 411 UU 1/2023 (KUHP baru). Setiap masyarakat harus menjaga interaksi sosialnya agar tidak melebihi batasan norma yang berlaku, seperti isu perselingkungan yang beredar tentang hubungan perselingkuhan Jule dan Safrie.
Mengingat sumber permasalahan rumah tangga Jule yang diduga karena pendapatan Jule lebih tinggi daripada sang suami, yakni Daehoon, kabar ini justru sebagai bukti peristiwa yang selaras dengan penelitian yang disampaikan oleh Krauss, Piff, dan Keltner pada tahun 2009 yang menunjukkan individu dengan status sosial lebih tinggi cenderung kurang berempati dibandingkan mereka yang berada di status sosial lebih rendah. Hal inilah yang terjadi pada Jule, karena ia berkuasa dan memiliki kendali atas hidup keluarganya akibat kemampuanya yang berhasil dalam melebihi pendapatan sang suami yang membuat rasa kepedulianya berkurang terhadap keluarganya sendiri. Sehingga, hal ini menyebabkan Jule merasa memiliki status lebih tinggi dan tidak bergantung pada orang lain untuk kesejahteraanya, serta dapat hidup dengan kemauanya sendiri.
Dalam pandangan agama juga tidak membenarkan kasus perselingkuhan dengan alasan apapun, baik agama islam, budha maupun agama lainya, karena perselingkuhan merupakan tindakan yang melanggar komitmen pernikahan dan menunjukan disintegrasi sosial. Selain itu, saya percaya bahwa setiap agama pasti mengajarkan kebaikan, dan apa yang dilakukan oleh Jule bukanlah suatu kebaikan.
Isu perselingkuhan Jule yang kini menuai kontravensi di tengah masyarakat, terlepas dari hukum negara, norma yang berlaku dalam masyarakat, dan agama. Menurut Abraham Maslow dengan teori humanistiknya, Jule tetaplah individu yang memiliki potensi untuk berkembang ke arah yang lebih baik, dalam artian berfokus pada memelihara apa yang terbaik didalam dirinya seperti karir, relasi, dan hal lainya, serta memiliki hak untuk membuat pilihan secara sadar dan membentuk lingkungan hidupnya sendiri.
Namun, isu tersebut tetap menjadi tantangan sosial untuk keberlanjutanya, karena Jule adalah seorang perempuan yang menjadi rahim peradaban. Artinya, jika ia melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia sedang melahirkan calon seorang ayah kelak. Begitupun jika ia melahirkan seorang perempuan, maka ia sedang melahirkan calon seorang ibu kelak. Berani memilih untuk menikah dan mempunyai keturunan artinya berani untuk bertanggungjawab membangun generasi yang baik. Sudah seharusnya Jule berpikir secara keberlanjutan dengan mempertimbangkan keluarga, karir, dan terutama anak-anaknya atas apa yang ingin ia lakukan untuk melampiaskan emosinya terhadap sesuatu yang tidak baik.
Mungkin isu ini juga sebagai hasil dari tindakan kecil yang buruk dan dilakukan secara berulang dengan mengingat podcast Jule pada suatu acara pada tahun 2023 dan tahun lainya, di acara tersebut Jule mengatakan bahwa ia pernah berselingkuh. Tanpa disadari tindakan kecil yang dilakukan secara berulang akan menghasilkan tindakan besar apabila disertai keberanian dan kesempatan.
Dengan demikian, kita dapat mengambil pembelajaran dari isu yang beredar untuk cukup mensyukuri lantas berusaha menyempurnakan apa yang kita miliki, bukan mencari kesempurnaan pada apa yang tidak kita miliki. Memahami bahwa segala aturan yang telah ditetapkan oleh hukum, norma, dan agama merupakan pedoman dasar dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
































































