Garut, 14 Desember 2025 – Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat mendorong dunia pendidikan untuk terus beradaptasi, termasuk dalam memberikan pemahaman tentang pengelolaan keuangan di era modern. Hal inilah yang dilakukan oleh Bapak Insan Faisal Ibrahim, S.Pd, guru MIS Ar-Raudhotun Nur, yang memberikan edukasi Tabungan Digital kepada siswa kelas 6. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menumbuhkan wawasan siswa di bidang ekonomi digital sekaligus membekali mereka dengan pengetahuan keuangan sejak usia dini.
Dalam kegiatan tersebut, Pak Insan menjelaskan secara sederhana dan mudah dipahami mengenai konsep tabungan digital, manfaatnya, serta perbedaannya dengan cara menabung konvensional yang selama ini dikenal siswa. Edukasi ini disampaikan melalui diskusi interaktif dan contoh nyata dari pengalaman Pak Insan sebagai pengguna tabungan digital. Siswa terlihat antusias menyimak penjelasan, bahkan beberapa di antaranya aktif mengajukan pertanyaan terkait cara menabung secara digital dan keamanannya.
Pak Insan menegaskan bahwa perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. “Kita tidak bisa memungkiri bahwa teknologi semakin hari terus berkembang. Karena itu, siswa perlu dikenalkan sejak dini agar tidak tertinggal dan mampu memanfaatkannya dengan bijak,” ujar Pak Insan di hadapan siswa kelas 6. Menurutnya, pemahaman tentang ekonomi digital merupakan bagian penting dari literasi masa depan yang harus ditanamkan sejak bangku sekolah dasar.

Edukasi tabungan digital ini memberikan dampak positif terhadap pola pikir siswa. Mereka mulai memahami bahwa menabung tidak hanya bisa dilakukan melalui celengan atau dengan datang langsung ke bank, tetapi juga melalui layanan digital yang lebih praktis dan mudah diakses. Banyak siswa mengaku tertarik untuk hidup lebih hemat dan mulai menyisihkan sebagian uang jajannya untuk ditabung sebagai bekal di masa depan. Kesadaran ini tumbuh setelah siswa memahami tujuan menabung dan manfaat jangka panjang yang bisa diperoleh.
Peran guru dalam kegiatan ini menjadi sangat krusial, khususnya di era digital saat ini. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membuka wawasan siswa terhadap perkembangan zaman. Pak Insan menekankan bahwa bagi sekolah-sekolah yang berada di wilayah pedesaan dan pegunungan, tabungan digital sangat membantu karena akses menuju kota atau lembaga perbankan sering kali membutuhkan waktu dan jarak yang tidak dekat. Dengan adanya layanan digital, keterbatasan geografis tidak lagi menjadi penghalang untuk belajar mengelola keuangan secara modern.

Melalui kegiatan edukasi ini, siswa tidak hanya diperkenalkan pada teknologi keuangan modern, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai penting seperti hidup hemat, disiplin dalam mengelola keuangan, serta kemampuan merencanakan masa depan sejak usia dini. Siswa diajak untuk memahami bahwa menabung bukan sekadar menyimpan uang, melainkan kebiasaan baik yang membentuk karakter tanggung jawab dan kemandirian. Kesadaran ini diharapkan dapat tumbuh dan melekat dalam kehidupan sehari-hari siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
MIS Ar-Raudhotun Nur secara konsisten terus berupaya menghadirkan pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada penguatan karakter dan literasi digital yang seimbang. Dengan pendekatan tersebut, madrasah berkomitmen membekali peserta didik dengan keterampilan hidup yang aplikatif, sehingga mereka mampu beradaptasi dan bersaing di tengah perubahan dunia yang semakin digital.
Kegiatan edukasi tabungan digital ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah mampu berperan aktif dalam mempersiapkan generasi yang cerdas secara intelektual, matang secara karakter, serta bijak dalam memanfaatkan teknologi. Melalui peran guru sebagai fasilitator dan pendamping, siswa diarahkan untuk menjadi generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran ekonomi dan kesiapan menghadapi tantangan ekonomi digital di masa depan.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”










































































