Serang, 10 Desember 2025. – Perkembangan teknologi digital semakin mengubah wajah dunia pendidikan, termasuk di lingkungan Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Proses belajar yang dulu identik dengan ruang kelas dan papan tulis, kini mulai bergeser ke layar laptop dan layar proyektor. Berbagai platform online pun hadir sebagai “sarana ruang diskusi atau pun komunikasi ”bagi mahasiswa UNTIRTA.
Transformasi digital telah merambah ke berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Di era modern ini, proses belajar mengajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas fisik, tetapi meluas melalui pemanfaatan platform online dan teknologi digital. Perubahan ini membawa peluang signifikan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, interaktif, dan mudah diakses oleh semua kalangan.
Sejak beberapa tahun terakhir, pemanfaatan platform digital dalam proses pembelajaran di UNTIRTA semakin masif. Tidak hanya saat kondisi tertentu, kini pembelajaran berbasis online telah menjadi bagian dari sistem akademik. Mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan, berdiskusi, hingga mengumpulkan tugas tanpa harus selalu bertatap muka.
Platform Online yang Akrab di Kalangan Mahasiswa UNTIRTA
Beberapa platform online kini sudah menjadi “teman akrab” Bagi mahasiswa UNTIRTA dalam menjalani perkuliahan sehari-hari, di antaranya:
• Google Classroom, digunakan dosen untuk membagikan materi, tugas, serta pengumuman perkuliahan secara terstruktur.
• Zoom dan Google Meet, menjadi andalan saat perkuliahan daring, seminar online, maupun bimbingan skripsi.
• YouTube Edukasi, dimanfaatkan mahasiswa untuk mencari referensi tambahan, mulai dari penjelasan materi kuliah hingga tutorial desain, editing, dan penelitian.
• Coursera dan Skill Academy, menjadi pilihan untuk mengasah keterampilan di luar perkuliahan, seperti public speaking, digital marketing, dan pemrograman.
Keberadaan platform-platform ini membuat mahasiswa semakin terbiasa belajar secara mandiri sekaligus kolaboratif dalam satu ruang digital.
Mahasiswa, misalnya, kini terbiasa menggunakan perangkat digital untuk mengakses materi kuliah, berdiskusi kelompok virtual, dan mengumpulkan tugas secara online, yang membantu meningkatkan efisiensi waktu dan memperluas wawasan.
“Saya sering melihat teman-teman dan mahasiswa di kampus Untirta yang selalu mengunakan media platform untuk berdiskusi ataupun kuliah secara virtual dengan dosen. Media platform juga sangat ngebantu mahasiswa untuk mengakses berbagai media untuk mencari informasi yang dibutukan Ketika sedang mengerjakan tugasnya.,” ungkap salsabilah, mahasiswa Pendidikan Non-Formal Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), yang mengamati fenomena ini. “belajar di era digital dengan memanfaatkan platfom online.”
Salah satu keuntungan utama dari pembelajaran berbasis digital adalah fleksibilitas yang ditawarkannya. Melalui internet dan beragam platform pembelajaran daring seperti Google Classroom, Moodle, Ruangguru, atau portal Rumah Belajar Kemdikbud, mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja. Hal ini memutus hambatan geografis dan waktu, memungkinkan mereka yang berada di daerah terpencil pun untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
Kemudahan yang Ditawarkan Era Digital
Belajar di era digital memberikan banyak kemudahan bagi mahasiswa UNTIRTA. Mahasiswa bisa belajar dari mana saja, mengulang materi yang belum dipahami melalui video, serta mengakses jurnal dan e-book hanya dengan beberapa klik. Selain itu, sistem pengumpulan tugas menjadi lebih rapi, cepat, dan transparan.
Salah satu mahasiswa UNTIRTA terbantu dengan kehadiran platform online. “Kalau dulu harus ke perpustakaan untuk cari referensi, sekarang cukup buka laptop dan semua bisa diakses,” ujarnya.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Di balik berbagai kemudahan tersebut, pembelajaran digital juga menyisakan sejumlah tantangan. Koneksi internet yang belum merata, keterbatasan kuota, hingga kejenuhan belajar di depan layar menjadi keluhan yang masih sering ditemui di kalangan mahasiswa UNTIRTA.
Selain itu, tidak semua mahasiswa mampu menjaga konsistensi dan kedisiplinan belajar saat proses perkuliahan dilakukan secara daring. “Kadang niatnya mau fokus kuliah, tapi malah terdistraksi media sosial,” ungkap mahasiswa lainnya.
Refleksi untuk Dunia Kampus
Era digital seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai perubahan alat belajar, tetapi juga perubahan cara berpikir. Kampus, termasuk UNTIRTA, dituntut untuk terus berinovasi dalam metode pembelajaran, sementara mahasiswa dituntut untuk lebih bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi secara positif.
Belajar di era digital bukan sekadar soal daring atau luring, tetapi tentang bagaimana teknologi dimanfaatkan sebagai sarana untuk menciptakan proses belajar yang lebih efektif, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Belajar di era digital bukan hanya tentang perubahan media belajar, tetapi juga tentang perubahan pola pikir dalam dunia pendidikan. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, mahasiswa UNTIRTA diharapkan mampu menjadi pendidik profesional yang siap menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.
Zahratul Amaliyah Salsabila (Mahasiswa Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”








































































