Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan Penyuluhan dan Pelatihan Silase di Dusun Gayam. (doc. KKN-PPM UMBY Kelompok 55).
Rabu, 13 Agustus 2025 – Mahasiswa KKN PPM XLVII Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dalam kegiatan Program Kerja yang diselenggarakan oleh Kelompok 55 UMBY, di Dusun Gayam sukses terlaksana tentang penyuluhan dan praktik pembuatan pakan ternak (silase) bersama masyarakat setempat. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para peternak yang sebagian besar memelihara sapi dan kambing.
Program ini bertujuan menjaga ketersediaan pakan ternak di musim kemarau, meningkatkan kualitas pakan, serta memberikan wawasan baru kepada masyarakat tentang pengolahan jerami dan hijauan menjadi pakan yang lebih bergizi. Lokasi kegiatan dipusatkan di Gedung PAUD Delima – Dusun Gayam, dengan waktu pelaksanaan mulai pukul 13.00 WIB.
Sebelum acara dimulai, mahasiswa bersama narasumber menyiapkan bahan praktik serta melakukan briefing agar jalannya acara terstruktur. Saat kegiatan dibuka, suasana langsung terasa hidup. Para peserta, baik bapak-bapak maupun ibu-ibu, tampak antusias mengikuti pemaparan materi.
Materi yang diberikan mencakup pengertian silase, manfaat, bahan yang dapat digunakan, hingga langkah-langkah pembuatan. “Silase tidak hanya bisa dibuat dari jerami, tapi juga dari hijauan lain seperti rumput gajah. Namun kami memilih jerami karena di sini banyak peternak yang memberikannya langsung tanpa diolah,” jelas narasumber dalam penyampaian materi.
Proses Pembuatan Silase oleh Mahasiswa KKN PPM UMBY Kelompok 55 dalam kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Pengawetan Pakan Ternak (Silase) di Dusun Gayam, Jatimulyo, Dlingo, Bantul. Pelatihan ini berlangsung pada Rabu (13/08/2025). (doc. KKN PPM UMBY Kelompok 55)
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Salah satu peserta menanyakan apakah pakan yang sudah dicampur bisa langsung diberikan ke ternak. Narasumber menjawab, “Tidak bisa langsung. Harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu agar lebih mudah dicerna, meningkatkan nutrisi, dan bisa disimpan lebih lama. Inilah keunggulan silase, bisa menjadi solusi pakan saat kemarau sekaligus memanfaatkan kelebihan hijauan di musim hujan.”
Selain itu, muncul juga pertanyaan dari salah seorang warga yang masih mengira proses fermentasi silase bisa langsung jadi dalam waktu singkat tanpa harus menunggu lama. Menanggapi hal tersebut, narasumber menjelaskan bahwa fermentasi silase memang membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu agar prosesnya sempurna. “Kalau langsung dibuka sebelum waktunya, hasilnya belum maksimal, bahkan bisa berisiko pada kesehatan ternak. Jadi, penting untuk bersabar dan menunggu masa fermentasi selesai agar pakan benar-benar aman dan bermanfaat,” tegasnya.
Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan silase di luar ruangan. Para peserta terlihat aktif memperhatikan, bahkan beberapa ikut mencoba memegang bahan yang digunakan. Suasana semakin meriah ketika beberapa ibu-ibu meminta hasil silase yang sedang dibuat untuk dibawa pulang, bahkan ada yang berencana menjadikannya door prize pada acara 17 Agustusan.
Meski demikian, tim mahasiswa menjelaskan bahwa silase belum bisa langsung diberikan ke ternak karena proses fermentasi membutuhkan waktu. “Kami ingin memastikan hasil fermentasi sempurna agar aman dan bermanfaat maksimal bagi ternak. Jika sudah siap, kami akan membagikannya kepada masyarakat,” jelas perwakilan mahasiswa.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, diiringi senyum puas dari para peserta. Dengan terlaksananya program ini, diharapkan para peternak di Dusun Gayam termotivasi untuk mulai mengolah pakan silase secara mandiri di rumah, sehingga mampu meningkatkan kualitas pakan sekaligus keberlanjutan peternakan masyarakat.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”