Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 85 UIN Walisongo Semarang Posko 37 mengikuti kegiatan Pengajian Umum Selapanan Nahdlatul Ulama (NU) yang dilaksanakan di Masjid Baitul Muttaqin, Dusun Gedeg, Desa Kedungboto, pada Jumat malam (24/10/2025).
Kegiatan rutin selapanan ini merupakan agenda keagamaan yang sudah lama menjadi tradisi warga di Desa Kedungboto. Pengajian kali ini terasa lebih istimewa karena turut dihadiri oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 85 UIN Walisongo Semarang Posko 37, yang sejak awal Oktober melaksanakan pengabdian di desa tersebut. Kehadiran mereka menjadi wujud nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah kehidupan sosial.
Acara dimulai pukul 20.00 WIB dengan pembukaan, dilanjutkan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Bapak Saifudin Zuhri. Pada kesempatan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Posko 37, Rizal Irsyady, turut berpartisipasi sebagai pembawa acara yang memandu jalannya kegiatan dari awal hingga akhir.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Pengurus Ranting NU Desa Kedungboto, Dusun Gedeg, yang mengajak seluruh warga untuk terus menjaga tradisi selapanan sebagai media mempererat tali silaturahmi antarwarga sekaligus memperkuat ukhuwah islamiyah. Ia juga mengapresiasi semangat masyarakat yang tetap hadir meski di tengah cuaca hujan, sebagai bukti kecintaan terhadap kegiatan keagamaan dan kebersamaan.
Memasuki acara inti, seluruh jamaah menyimak dengan penuh perhatian mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Kyai Nur Rohim. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga keikhlasan dalam beribadah dan memperbanyak amal kebaikan sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat. “Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT. Ibadah jangan hanya dijalankan sebagai rutinitas, tetapi harus dilandasi dengan keikhlasan dan niat yang benar,” tutur Kyai Nur Rohim.
Beliau juga menekankan bahwa menghadiri majelis ilmu dan pengajian merupakan salah satu amalan yang mendatangkan keberkahan. “Datang ke pengajian itu bukan sekadar hadir secara fisik, tapi juga merupakan bentuk usaha untuk mencari rahmat Allah. Bahkan, ada orang-orang yang tidak diundang namun tetap datang dan ikut mendengarkan pengajian. Kenapa? Karena dalam hati mereka ada keinginan untuk mendengarkan kalimat-kalimat Allah dan menambah ilmu agama,” jelasnya.
Acara yang berlangsung hingga pukul 23.00 WIB itu berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan. Mahasiswa KKN terlihat aktif mengikuti jalannya kegiatan, berinteraksi dengan warga. Salah satu mahasiswa peserta KKN, Mufidah Rantissi Halim , menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan tersebut.
“Kami merasa sangat diterima oleh masyarakat Kedungboto. Pengajian seperti ini bukan hanya mempererat silaturahmi, tapi juga mengajarkan kami tentang arti kebersamaan dan ketulusan dalam beribadah,” ungkapnya.
Melalui kegiatan keagamaan seperti Pengajian Umum Selapanan ini, mahasiswa KKN Reguler 85 UIN Walisongo Semarang Posko 37 berharap dapat terus memperkuat hubungan dengan masyarakat serta berkontribusi dalam memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial yang menjadi ciri khas Desa Kedungboto.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”




























































