Sukoharjo, 26 Oktober 2025 — Sekitar tiga puluh pemuda dari berbagai latar belakang agama dan organisasi kepemudaan berkumpul di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Grogol Sukoharjo untuk mengikuti kegiatan bertajuk “Dialog Pemuda Beda Tapi Mesra”, sebuah ruang perjumpaan lintas iman yang sarat makna. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Aksi Nyata Orang Muda Lintas Iman dalam program Gerak Dampak Academy yang diinisiasi oleh Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) dengan dukungan Indika Foundation – Impact Collaboration 2025.
Suasana hangat dan penuh semangat tampak sejak awal kegiatan. Para peserta duduk melingkar tanpa sekat, berdialog dengan terbuka tentang pengalaman hidup bersama perbedaan, sekaligus menggali nilai-nilai kemanusiaan yang menyatukan. Acara ini menjadi ruang aman bagi anak muda untuk belajar menghargai, mendengarkan, dan memahami keberagaman secara lebih mendalam.
Dalam sambutannya, Pdt. Sophia Bernadetta Evanti, selaku Gembala GKJ Grogol Sukoharjo sekaligus narasumber utama, menyampaikan bahwa pertemuan semacam ini menjadi sangat penting di tengah situasi sosial yang kerap diwarnai polarisasi.
“Perdamaian tidak lahir dari keseragaman, melainkan dari keberanian untuk saling memahami. Ketika anak muda mau duduk bersama tanpa prasangka, di situlah benih toleransi tumbuh,” ujar Pdt. Sophia.
Ia juga mengapresiasi semangat peserta yang datang dari berbagai komunitas, termasuk perwakilan mahasiswa, santri, aktivis sosial, dan organisasi kepemudaan. Menurutnya, gereja perlu menjadi rumah perjumpaan, bukan hanya bagi umatnya, tetapi juga bagi sesama manusia tanpa memandang latar belakang agama.
Sementara itu, Deana Sari, Ketua GMNI Cabang Surakarta yang turut menjadi narasumber, menekankan pentingnya peran pemuda sebagai penjaga harmoni sosial.
“Anak muda hari ini harus berani menjadi jembatan, bukan tembok. Dialog lintas iman seperti ini membuktikan bahwa keberagaman bukan penghalang, tapi kekayaan yang harus dirawat bersama,” tegas Deana.
Dalam sesi diskusi interaktif, para peserta berbagi pandangan tentang makna perdamaian di era digital, isu toleransi di lingkungan sekitar, hingga tantangan membangun empati di tengah arus informasi yang cepat dan sering kali memecah belah. Sejumlah peserta juga menampilkan refleksi kreatif melalui puisi dan musik akustik bertema keberagaman yang menambah kehangatan suasana.
Kegiatan kemudian diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta, narasumber, dan panitia di halaman GKJ Grogol Sukoharjo. Wajah-wajah ceria dan senyum hangat dalam momen tersebut menjadi simbol nyata bahwa perbedaan dapat dirayakan dengan penuh cinta, bukan dicurigai.
Program Gerak Dampak Academy sendiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran dan aksi kolaboratif yang melibatkan pemuda lintas iman, difabel, dan komunitas lokal di Kabupaten Sukoharjo. Program ini berfokus pada isu toleransi beragama, kesetaraan akses, kesehatan mental, dan lingkungan sehat dengan tujuan membentuk agen perdamaian muda yang berdaya dan berdampak.
Melalui “Dialog Pemuda Beda Tapi Mesra”, para peserta membuktikan bahwa perbedaan bukan alasan untuk menjauh, melainkan kesempatan untuk saling mengenal lebih dekat. Dari GKJ Grogol Sukoharjo, semangat perdamaian muda pun bergema: berbeda boleh, tapi tetap mesra dan bersaudara.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
































































