Pontianak – Mahasiswa Program Studi D3 Keuangan dan Perbankan Akademi Keuangan dan Perbankan (AKUB) Graha Arta Khatulistiwa Pontianak membuktikan bahwa pendidikan vokasi bukan hanya soal teori di kelas, tetapi harus hidup dalam praktik nyata. Pada 29 Oktober 2025 lalu, mereka turun langsung ke lapangan dalam kegiatan praktikum mata kuliah Pendidikan Agama Katolik dengan melakukan pelayanan kasih di Panti Jompo Graha Werdha Marie Joseph, Pontianak.
Kegiatan yang dipandu oleh dosen pendamping Vinsensius, S.Fil., M.M., ini bertujuan menanamkan nilai kemanusiaan dan empati melalui pengalaman konkret. Dalam wawancara dengan Suster Charitas, KFS, pengurus utama panti, para mahasiswa melihat sendiri bagaimana kasih Kristus diwujudkan dalam pelayanan sehari-hari kepada para lansia. Mereka belajar bahwa di dunia nyata, kasih dan kepedulian lebih bermakna dibanding teori panjang tentang moralitas.
Suster Charitas menuturkan bahwa panti ini berdiri sejak 2008 atas keprihatinan terhadap banyaknya lansia terlantar di Pontianak. Saat ini, ada 41 penghuni dengan beragam latar belakang agama—Katolik, Protestan, Buddha, bahkan pernah ada Muslim. “Merawat para lansia bukan sekadar tugas, tapi panggilan menghadirkan kasih Kristus dalam hidup mereka,” ujar Suster Charitas. Setiap hari, para lansia beraktivitas dengan teratur, berolahraga, berdoa, dan berinteraksi hangat satu sama lain.
Para mahasiswa juga berjumpa dengan Frater Silvanus Purnomo, S.Fil., yang melihat pelayanan kepada lansia sebagai bentuk konkret menghadirkan Kristus di tengah orang lemah. “Pelayanan ini adalah karya Yesus sendiri. Dalam diri para lansia, kita melihat Kristus yang hadir,” katanya. Frater Silvanus menekankan bahwa iman bukan hanya soal kata-kata, melainkan tindakan kasih yang menghidupkan.
Menariknya, mahasiswa juga mewawancarai Maximilianus Beni, satpam panti yang merasa pekerjaannya bukan sekadar menjaga keamanan. “Bekerja di panti ini membuat saya punya keluarga baru,” ujarnya. Ucapannya sederhana, tapi menggambarkan nilai luhur yang mereka pelajari di sana: setiap orang dapat menjadi saluran kasih, apa pun tugasnya.
Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi momen berharga untuk belajar di luar ruang kelas. Mereka tak hanya mencatat jawaban wawancara, tetapi menyerap nilai kemanusiaan yang tak ternilai. Mereka menyadari bahwa pelayanan kasih bukan hanya membantu fisik, tapi juga menyentuh batin—hadir bagi yang kesepian, mendengarkan yang terlupakan, dan menghibur yang rapuh.
“Dari panti ini kami belajar bahwa iman sejati tampak dalam tindakan kecil yang tulus. Kami melihat wajah Kristus dalam diri para lansia,” tulis mereka dalam refleksi akhir laporan. Melalui kegiatan seperti ini, semangat pendidikan vokasi benar-benar hidup: mahasiswa belajar dengan melakukan, bukan hanya mendengarkan.
Pendidikan vokasi memang dirancang agar mahasiswa siap kerja dan berjiwa sosial. Praktikum seperti ini membentuk karakter peduli, rendah hati, dan empatik—kualitas yang tak bisa diajarkan lewat buku teks. Pengalaman langsung di Panti Jompo Graha Werdha Marie Joseph menunjukkan bahwa pendidikan vokasi sejati harus mengutamakan praktik, bukan hanya teori.
Baca Juga
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
