Bantul, 20 Juni 2025 — Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas II Wonosari menyelenggarakan pelatihan bertema “Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Bagi Klien Pemasyarakatan”, sebagai upaya membekali klien dengan keterampilan dan pola pikir kewirausahaan yang positif. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Wira Sutirta, seorang praktisi e-commerce asal Yogyakarta.
Dalam pelatihan tersebut, Wira Sutirta menekankan pentingnya memiliki big why atau alasan kuat dalam memulai dan menjalani usaha. “Menjadi wirausaha bukan sekadar soal jualan, tapi soal memiliki alasan yang kuat kenapa kita harus terus bertahan dan berkembang. Alasan inilah yang akan menjadi energi saat kita menghadapi tantangan,” ujar Wira di hadapan para peserta.
Menurutnya, langkah awal menjadi pengusaha bukan dimulai dari produk, tetapi dari memahami kebutuhan dan masalah konsumen.
“Jangan asal jualan. Cari tahu dulu apa yang dibutuhkan orang, lalu tawarkan solusi lewat produk atau jasa yang kita miliki,” tambahnya.
Pria yang juga memiliki hobi bersepeda ini juga mengingatkan bahwa prinsip dasar bisnis tetap harus mengarah pada keuntungan.
“Bisnis yang baik adalah yang memberikan manfaat bagi konsumen dan juga menghasilkan keuntungan yang sehat bagi pelaku usahanya. Tidak ada salahnya kita memulai dari kecil, yang penting ada nilai tambah dan profit di sana,” jelasnya.
Memanfaatkan berbagai platform digital seperti marketplace, media sosial, dan aplikasi online lainnya juga menjadi bagian penting dalam pelatihan ini. Wira menyampaikan bahwa di era digital, siapa pun bisa memulai usaha dengan modal yang minim namun strategi yang tepat. “Platform digital itu jembatan kita ke pasar yang lebih luas. Manfaatkan sebaik mungkin untuk memperkenalkan produk dan menjangkau konsumen,” pesannya.
Melalui pelatihan ini, BAPAS Kelas II Wonosari berharap dapat membuka wawasan baru bagi para klien, membekali mereka dengan keterampilan praktis, serta menumbuhkan motivasi untuk mandiri secara ekonomi setelah menjalani masa pembinaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk membantu klien kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang produktif dan bertanggung jawab.