Bendungan Rukoh Selesai Dibangun, Penuhi Kebutuhan Irigasi 12.194 Hektar di Aceh
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air Lilik Retno C. melakukan peninjauan Bendungan Rukoh dan Daerah Irigasi (DI) Baro Raya yang berada di Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu (8/2/2025). Saat ini, Bendungan Rukoh telah selesai dibangun dan sedang dalam masa pemeliharaan.
Diana mengatakan, pembangunan Bendungan Rukoh sangat diperlukan untuk kebutuhan penyediaan air baku berkapasitas 900 liter per detik, dan kebutuhan irigasi seluas 12.194 hektar untuk mendukung ketahanan pangan. Bendungan Rukoh juga memiliki fungsi sebagai reduksi banjir seluas 51 hektar.
“Bendungan Rukoh tidak hanya untuk irigasi, atau air baku saja. Tetapi juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,22 MW,” kata Diana.
Bendungan Rukoh juga memberikan manfaat irigasi bagi DI Baro Raya. Airnya cukup berlimpah, sawah-sawah juga subur dan sudah terairi dengan irigasi ini. Dengan adanya Bendungan Rukoh, Indeks Pertanaman (IP) juga mengalami peningkatan dari 191persen menjadi 300 persen.
Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adenan Rasyid mengatakan, dengan adanya Bendungan Rukoh, diproyeksikan jumlah produksi pertanian yang dapat dihasilkan tahun ini sebesar 6 ton per hektar.
Sebelum adanya Bendungan Rukoh, sudah ada bendung eksisting yang mengairi lahan pertanian, jadi ini menambah suplesi. Dari IP semula sebesar 191 persen, hanya mampu melayani untuk 2 musim tanam. Dengan adanya bendungan ini, IP menjadi 300 persen sehingga targetnya 3 musim tanam dapat terpenuhi semua.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Heru Setiawan menambahkan, Bendungan Rukoh dibangun dengan kapasitas tampung sebesar 128 juta m3, dengan luas genangan 687 hektar.
Bendungan Rukoh dibangun secara bertahap mulai tahun 2018 hingga 2024 dengan total anggaran sebesar Rp1,7 triliun yang terbagi menjadi 2 paket pekerjaan. Untuk Paket 1 dilaksanakan oleh PT Nindya Karya (Persero) yaitu pekerjaan Spillway, dan untuk Paket 2 dilaksanakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk – PT Adhi Karya (Persero) Tbk – PT Andesmont Sakti, KSO untuk pekerjaan pembangunan tubuh bendungan dan Bangunan Pengelak.