• Hubungi Redaksi
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Hidup Balapan, Mental Kelelahan: Apa Kabar Gen Z?

Rajendra Widyadhana by Rajendra Widyadhana
27 May 2025
in Opini
A A
0
Woman lean on table. Source: https://www.pexels.com

Woman lean on table. Source: https://www.pexels.com

857
SHARES
1.2k
VIEWS

Namanya Naura, 22 tahun. Mahasiswi semester akhir jurusan Ilmu Komunikasi, sambil magang di start up company di Jakarta. Setiap pagi bangun dengan kepala berat, bukan karena kurang tidur, tapi karena terlalu banyak pikiran. Target skripsi belum kelar, orang tua menunggu kabar, deadline kerjaan pun ikut mengejar. “Kayaknya aku Lelah terus, walau udah istirahat,” ucapnya.

Baca Juga

Gen Z

Mengenal Gen Z: Generasi Digital yang Mengubah Dunia

17 June 2025
Gambar Goreng Pisang

Analisis Kelayakan Bisnis Warung Mama Yasmin Goreng Pisang

16 June 2025
241214134341 552

Gaji Guru: Akar Masalah Kualitas Pendidikan yang Terlupakan

16 June 2025
be

Geliat #KaburAjaDulu: Ungkap Kekecewaan Politikal Pemuda Indonesia

16 June 2025

Naura bukan satu-satunya. Di balik hidup yang penuh pencapaian dan resume yang padat, banyak anak muda hari ini hidup dalam kelelahan yang tak terlihat. WHO menyebutnya sebagai burnout, dan bagi Gen Z, ini bukan sekedar istilah, tapi kenyataan harian.

Menurut WHO pada artikel berjudul Burn-out an “occupational phenomenon”: International Classification of Diseases, burnout adalah fenomena Ketika seseorang mengalami stress berlebih dari lingkungan kerja yang tidak bisa diatasi dengan baik, yang ditandai dengan rasa Lelah berlebih, pandangan negatif terhadap kerjaan, dan menurunnya performa kerja.

Leaderboard apa apa

Burnout ini bisa disebabkan oleh berbagai macam alasan. Research yang dilakukan oleh Amy Nichols and Simon Smith pada tahun 2024 mengatakan berbagai macam alasan kenapa Gen Z mengalami burnout, diantaranya adalah menginginkan kepuasan yang instan, kurangnya ketangguhan, anxiety, dan tingginya ekspektasi pekerjaan.

Fenomena burnout di kalangan Gen Z bukan sekadar perasaan sesaat. Data membuktikan bahwa kelelahan mental ini adalah pola global yang nyata. Pada tahun 2022, survei global oleh Cigna terhadap 12.000 responden dari berbagai negara menemukan bahwa 91 persen Gen Z pernah mengalami stres, dan 98 persen menunjukkan tanda-tanda burnout. Angka ini menjadikan Gen Z sebagai generasi paling rentan secara emosional, tumbuh di era serba cepat, serba online, dan serba dituntut.

Tren digital ikut memperparah tekanan itu. Google Trends menunjukkan lonjakan pencarian terkait frasa seperti “cara mengatasi burnout,” dan “lelah tapi harus produktif,” selama lima tahun terakhir. Di sosial media, istilah seperti self-healing, toxic productivity, dan mental breakdown mulai menjadi percakapan harian.

tren
Tren pencarian kata “burnout”. Sumber: https://trends.google.com

Setelah melakukan survey yang dibantu oleh 83 partisipan yang tersebar di Jabodetabek dan jika digambarkan dalam grafik, tekanan terbesar Gen Z berasal dari kombinasi: akademik, pekerjaan freelance, kondisi ekonomi tidak stabil, dan ekspektasi sosial media. Burnout ini tidak selalu tampak, sebab di permukaan, mereka tetap tersenyum dalam unggahan story, padahal dalam hati tengah berjuang untuk sekadar bertahan.

Jika tekanan itu dijabarkan dalam bentuk visual, hasilnya mencengangkan. Grafik pie yang diambil dari studi terbaru menunjukkan bahwa 46,3% sumber tekanan terbesar Gen Z berasal dari kondisi ekonomi yang tidak menentu serta rasa insecure terhadap masa depan. Ini bukan hanya soal uang jajan yang menipis, tapi keresahan sistemik: lapangan kerja yang makin sempit, gaji yang tak sebanding dengan beban, dan masa depan yang terlihat buram.

pie chart
Pie chart alasan Gen Z mengalami burnout. Sumber: Dokumentasi pribadi

Di urutan kedua, 28,2% tekanan datang dari dunia akademik dan tugas kuliah. Di era di mana nilai bukan hanya angka, tetapi juga citra diri, banyak mahasiswa merasa mereka hanya sebaik IPK mereka. Tak jarang, kuliah menjadi beban psikis yang lebih berat dari beban kredit SKS.

19,8% sisanya datang dari pekerjaan freelance atau magang, bentuk kerja fleksibel yang dianggap keren, tapi justru sering memakan energi tanpa kejelasan arah. Jam kerja tidak menentu, batas profesional dan personal yang kabur, serta ekspektasi performa tinggi tanpa perlindungan kerja yang memadai menjadikan pengalaman kerja awal sebagai ladang stres yang sunyi.

Yang menarik, hanya 5,6% tekanan disebut berasal dari media sosial dan ekspektasi digital. Meski terlihat kecil, sebenarnya platform ini adalah amplifier, memperbesar rasa kurang, menciptakan ilusi bahwa orang lain lebih sukses, dan mempercepat kelelahan karena tekanan untuk tampil bahagia setiap waktu.

Namun, bukan berarti semua ini tak ada jalan keluar. Kesadaran akan burnout sudah mulai menjadi arus utama. Banyak komunitas mulai terbentuk, dari kelompok diskusi hingga kampanye kesehatan mental. Perusahaan dan institusi pendidikan juga mulai menyusun strategi untuk menjaga kesejahteraan mental generasi ini, meski jalannya masih panjang.

Naura dan jutaan Gen Z lainnya tak sendiri. Mereka bukan generasi lemah seperti yang sering dilabelkan, tapi generasi yang sedang berjuang keras, melawan kelelahan, ekspektasi, dan dunia yang berubah terlalu cepat. Hidup boleh seperti balapan, tapi waras adalah garis finish yang tidak bisa dikompromikan.

References:

  1. Carmichael, A., & Enomoto, K. (2023, June 22). The role of social media and tech in Gen Z’s mental health. McKinsey.com.
  2. Nichols, A., & Smith, S. (n.d.). What do Gen Z really want from a workplace? Oxford Brookes University.
  3. World Health Organization. (2019). Burn-out an “occupational phenomenon”: International Classification of Diseases. WHO.

 

 

Share343Tweet214Share60Pin77SendShare
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025
Previous Post

Tetap Bisa YOLO di Era Melek Finansial? Bisa Banget!

Next Post

Dampak Efisiensi Anggaran Untuk PTN. Biaya Perkuliahan Naik?

Rajendra Widyadhana

Rajendra Widyadhana

Related Posts

Gen Z

Mengenal Gen Z: Generasi Digital yang Mengubah Dunia

17 June 2025
Gambar Goreng Pisang

Analisis Kelayakan Bisnis Warung Mama Yasmin Goreng Pisang

16 June 2025
241214134341 552

Gaji Guru: Akar Masalah Kualitas Pendidikan yang Terlupakan

16 June 2025
be

Geliat #KaburAjaDulu: Ungkap Kekecewaan Politikal Pemuda Indonesia

16 June 2025
Next Post
Sumber: Youtube KOMPASTV

Dampak Efisiensi Anggaran Untuk PTN. Biaya Perkuliahan Naik?

IMG 20250523 WA0027

Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur Mengubah Limbah Cangkang Kerang Menjadi Pelet Ikan Bernutrisi di Desa Segoro Tambak: Solusi Inovatif untuk Lingkungan dan Ekonomi Lokal

Rempah sebagai Komoditas Ekspor

Indonesia dan Ketergantungan Ekspor Komoditas: Antara Peluang dan Ancaman

marcel strauss nhUYyqi8yRE unsplash 1

Dampak Konten Psikologi di Media Sosial: Membuat Self-Aware atau Overthinking?

Lapas Tanjung

Lapas Tanjung dan Kemenag Tandatangani MoU Pembinaan Keagamaan untuk Warga Binaan

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran Berita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya.

Follow Us

Square Media Wanita
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Website
  • Disclaimer

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita