UD Langgeng Jaya, Usaha Kayu Lokal yang Tetap Bertahan di Tengah Tantangan Industri Manufaktur
Bogor, 22 September 2025 – Di tengah ketatnya persaingan industri manufaktur, sebuah usaha lokal bernama UD Langgeng Jaya terus menunjukkan eksistensinya sebagai penyedia kayu olahan berkualitas. Berdiri sejak tahun 1994 di kawasan Cirendeu, usaha yang didirikan oleh Siti Aisah ini telah menjadi salah satu pelaku usaha yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu untuk industri meubel dan konstruksi di wilayah Bogor dan sekitarnya.
Baca Juga
Sejak awal berdiri, UD Langgeng Jaya beroperasi secara sederhana dengan peralatan manual dan tenaga kerja terbatas. Namun seiring meningkatnya permintaan pasar, perusahaan mulai memperluas jaringan pemasok kayu dan memperkenalkan mesin pemotong modern untuk meningkatkan kapasitas produksi. Pada tahun 2012, UD Langgeng Jaya resmi memindahkan lokasi usahanya ke wilayah Sarua, Bogor, guna memperluas jangkauan pasar dan memperkuat distribusi ke luar daerah.
Produk unggulan yang dihasilkan antara lain kusen pintu, bingkai jendela, serta berbagai pesanan khusus sesuai permintaan pelanggan. Bahan baku utamanya berasal dari kayu Sumatra yang dikenal memiliki serat indah, tahan lama, dan tidak mudah lapuk. Keunggulan lain dari produk UD Langgeng Jaya terletak pada ketahanan dan estetika alami kayu, serta komitmen terhadap kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang cepat dan harga yang terjangkau.
Meski demikian, perjalanan usaha ini tidak lepas dari tantangan. Fluktuasi harga bahan baku, biaya distribusi tinggi, hingga perubahan tren konsumen yang kini lebih memilih material aluminium menjadi hambatan tersendiri. Pandemi COVID-19 juga sempat memukul sektor usaha ini, menyebabkan penurunan omzet drastis dan memaksa pemilik usaha untuk menjual aset demi mempertahankan operasional.
Dari sisi pengelolaan, UD Langgeng Jaya masih mengandalkan sistem pencatatan tradisional tanpa dukungan perangkat lunak khusus. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam hal efisiensi dan manajemen data produksi. Meski demikian, reputasi baik dan kualitas produk membuat UD Langgeng Jaya tetap dipercaya pelanggan, bahkan pernah menangani proyek besar di kawasan Porilaras Regosu dekat kampus UIN.
Dalam menghadapi era digital, pemilik usaha mulai menjajaki pemasaran online, meski masih menghadapi keterbatasan tenaga kerja dan pengetahuan digital. Mereka menyadari pentingnya penerapan sistem informasi modern guna mendukung rantai pasokan, pemasaran, dan pengelolaan produksi agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Ke depan, UD Langgeng Jaya berencana untuk tetap fokus memperkuat usaha yang ada ketimbang membuka cabang baru. Dengan keterbatasan tenaga kerja dan sumber daya, mereka memilih strategi bertahan sambil menjaga kualitas dan kepercayaan pelanggan.
Meski digempur perubahan zaman, UD Langgeng Jaya tetap menjadi bukti ketangguhan pelaku industri manufaktur lokal yang mampu bertahan melalui inovasi, keuletan, dan dedikasi terhadap mutu produk. Dengan penerapan sistem informasi yang lebih modern di masa mendatang, usaha ini berpotensi terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
