Siaran Berita, Balangan – Di tengah derasnya arus digital dan maraknya konten kreator baru, nama Ahmad Albani muncul sebagai salah satu sosok yang mencuri perhatian. Lahir pada 24 Oktober 2006 di Desa Bungur, Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, pemuda ini kini menjelma menjadi figur muda yang diperhitungkan di platform media sosial, khususnya TikTok.
Meski masih berstatus pelajar di SMKN 1 Batumandi, Ahmad Albani telah berani menapaki jalur yang bagi sebagian orang terbilang penuh risiko: dunia konten digital. Kariernya bermula dengan sederhana, hanya sekadar mengisi waktu luang dengan membuat video pendek di TikTok. Namun siapa sangka, percobaannya melakukan live streaming justru mengundang ribuan penonton dan membawanya meraih penghasilan yang tidak sedikit dari challenge dan dukungan penonton.
Perjalanan Albani tidak mulus. Beberapa akun yang ia bangun harus “tumbang” karena terjerat aturan ketat panduan komunitas TikTok. Meski begitu, justru dari titik terendah itulah karakter tangguhnya ditempa. Ia tidak menyerah. Ia terus bangkit, mendirikan akun baru, dan kembali meniti jalur popularitas dengan semangat yang lebih membara. Kini, konten-kontennya lebih variatif: mulai dari tarian, tren yang sedang viral di FYP, hingga bentuk hiburan kreatif lainnya yang mudah menyentuh audiens muda.

Meski begitu, Albani memilih untuk bangkit daripada tenggelam dalam kekecewaan. Ia mengaku, setiap kali akunnya ditutup, ada rasa sedih yang mendalam. Namun, justru dari titik itulah ia belajar untuk tidak lagi mudah menyerah. “Awalnya tentu berat, rasanya kayak jatuh dari ketinggian. Akun yang saya bangun susah payah tiba-tiba hilang. Tapi saya selalu ingat, kalau ini adalah konsekuensi dari dunia digital. Kita harus patuh aturan, dan kalau gagal ya bangkit lagi. Saya anggap itu sebagai pelajaran,” ujar Ahmad Albani ketika diwawancarai mengenai pengalamannya.
Albani sadar betul bahwa menjadi seorang content creator bukanlah sekadar viral sesaat. Ia menegaskan harapannya agar ke depan dapat lebih konsisten dalam berkarya, memperluas jangkauan, dan menjadikan kontennya sebagai sarana hiburan sekaligus inspirasi. Yang menarik, perjuangan awal Albani benar-benar dilandasi keterbatasan. Ia harus menabung terlebih dahulu untuk membeli ponsel sebagai modal utama dalam membuat konten. Dari situlah ide dan kreativitasnya mulai dituangkan. Pada masa itu, ia masih duduk di bangku SMP. Puncak viral pertamanya pun datang ketika ia duduk di kelas 3 SMP.
Albani juga menanggapi soal anggapan sebagian orang bahwa menjadi kreator digital hanyalah pekerjaan main-main yang penuh gaya tanpa masa depan. Dengan nada tegas, ia menolak pandangan tersebut. “Banyak yang bilang main TikTok itu buang-buang waktu. Padahal, kalau serius, ini bisa jadi jalan rezeki. Saya sudah buktikan sendiri, dari sini saya bisa bantu diri sendiri dan keluarga. Jadi saya tidak peduli kalau ada yang meremehkan, karena saya tahu apa yang saya kerjakan,” kata Albani.

Kini, Albani kembali aktif dengan akun baru. Ia mengunggah konten-konten yang lebih variatif, seperti tarian, mengikuti tren FYP, hingga vlog singkat. Semua dilakukan dengan semangat yang sama: menyenangkan penonton sekaligus menjaga konsistensi. Harapannya sederhana namun penuh makna: ia ingin semakin banyak dikenal, tetap konsisten berkarya, dan menjadikan dunia digital sebagai wadah untuk berkembang. Saat ini, ia aktif menggunakan dua akun utama, yaitu Instagram (@ahmdalbaniiii) dan TikTok (@ahmdalbaniiiii).
Sosok Albani menjadi bukti nyata bahwa jalan menuju sukses di dunia digital tidak pernah lurus dan mulus. Ada jatuh, ada bangkit, ada kritik, bahkan ada kegagalan yang harus ditelan. Namun keberanian untuk kembali mencoba, itulah yang membuatnya berbeda. Dari seorang remaja desa dengan modal ponsel seadanya, Albani kini tumbuh menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin meniti jejak di jagat maya.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
































































