SAROLANGUN – Program tanam perdana padi ladang dicanangkan di Desa Tanjung, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, pada Kamis (28/8/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Sarolangun H. Hurmin, SE bersama Kapolres Sarolangun AKBP Wendi Oktariansyah, SIK, MH, serta sejumlah pejabat Forkopimda dan perwakilan instansi pemerintah provinsi maupun kabupaten.
Hadir pula Waka II DPRD Sarolangun Dedy Ifriansyah, Danramil 420-04 Walikota Abdul Azis, Kajari Sarolangun yang mewakili Kasubsi Datun, para pejabat utama Polres Sarolangun, Kaban Perakitan Modernisasi Pertanian Provinsi Jambi Firdaus, Kadis TPHP Provinsi Jambi yang meliputi Kabid Tanaman Pangan Ir. Yudi Maigustian, Kadis TPHP Sarolangun Dul Muin, SP, Kadis Ketahanan Pangan Efrianto, Kepala BPS Sarolangun Baktian Nurmantio, Camat Bathin VIII Ario L. Fajrin, S.IP., MH, Ketua KTNA Sarolangun Amrullah, hingga para kelompok tani se-Kecamatan Bathin VIII.
Dalam sambutannya, Bupati Hurmin menegaskan bahwa program tanam perdana padi ladang ini merupakan wujud nyata implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional. Ia menekankan agar program ini tidak berhenti pada seremoni, melainkan bisa dilanjutkan dengan pola tanam yang berkelanjutan. “Saya berharap penanaman padi ini dapat dilakukan dua hingga tiga kali setahun, sehingga potensi swasembada pangan di Sarolangun terus meningkat,” ujar Bupati.
Luas lahan masyarakat Desa Tanjung dalam program ini mencapai 155 hektar, dikelola oleh gabungan kelompok petani Desa Tanjung. Dalam sesi dialog publik, Ketua Kelompok Tani Renah Mutu, Hayatul Hamdi, menyampaikan bahwa kelompoknya yang berdiri sejak tahun 2006 telah banyak mendapat dukungan dari pemerintah. Ia berharap adanya bantuan tambahan berupa mesin power thresher dan peralatan pertanian lainnya untuk mempermudah aktivitas petani dalam proses panen. “Menjadi petani adalah pekerjaan yang terhormat. Tanpa petani, sektor lain akan runtuh karena kekurangan pangan,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Bathin VIII Ario L. Fajrin mengingatkan bahwa sebagian lahan pertanian padi di wilayahnya kini menerapkan teknik tumpang sari dengan kelapa sawit. Menurutnya, kondisi ini berpotensi menurunkan luas lahan padi dalam tiga hingga empat tahun ke depan. “Kami berharap pemerintah daerah menyiapkan program lahan muda agar produksi pertanian tetap terjaga,” katanya.
Dukungan pemerintah kabupaten juga ditunjukkan melalui penyediaan bibit unggul. Kadis TPHP Sarolangun, Dul Muin, SP, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sekitar 55 ton bibit padi ladang dan 25 ton bibit padi sawah untuk para petani di Kabupaten Sarolangun. Bibit unggul tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
Program tanam perdana padi ladang ini diharapkan menjadi momentum baru bagi Sarolangun dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Melalui kolaborasi pemerintah, aparat keamanan, serta petani masyarakat, Kabupaten Sarolangun optimis mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian swasembada pangan nasional.