• Hubungi Redaksi
  • Mengapa Tulisan Saya Belum Ditayangkan?
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard Satu Rumah
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Apakah AI Memperburuk Kualitas Pendidikan Kita, atau Justru Mempercepat Pemerataan?

Adi Budi Satrio by Adi Budi Satrio
30 June 2025
in Opini
A A
0
Sumber gambar : https://www.sekolah.mu/blog/wp-content/uploads/2022/07/18-1-renggayana-com.jpg

Sumber gambar : https://www.sekolah.mu/blog/wp-content/uploads/2022/07/18-1-renggayana-com.jpg

860
SHARES
1.2k
VIEWS
Ada apa 1080 x 2787

Merdeka Belajar, sebuah konsep besar yang bertujuan untuk membebaskan metode pembelajaran dan pengajaran, yang sudah dimulai dan terus dikembangkan di Indonesia sejak 2021. Namun sampai saat ini perkembangan dari kualitas pendidikan di Indonesia, belum terlihat jelas, dapat dilihat dari hasil Tes PISA 2022 menunjukkan nilai rata-rata siswa berusia 15 tahun menerima skor rata-rata 366 dalam matematika, 359 dalam membaca, dan 383 dalam sains. Angka ini jauh di bawah rata-rata OECD (Organization for Economic Co-operation and Development), yang berada di rentang 472–485. Selain itu, hanya sekitar 18% siswa Indonesia berhasil mencapai kompetensi dasar matematika, sedangkan rata-rata negara OECD adalah 69%. Ini menunjukkan bahwa literasi dan numerasi siswa Indonesia membutuhkan perhatian yang lebih besar untuk ditingkatkan.

Disisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin berkembangnya AI di dunia digital, Kemendikbudristek mengintegrasikan AI ke dalam lini pendidikan, yang dimulai dengan program Bangkit bersama Google pada 2024 mencakup pelatihan dan kurikulum AI untuk lebih dari 15.000 peserta dari seluruh Indonesia, dengan dominasi peserta merupakan dari daerah terpencil dan perempuan. Tak hanya itu, Pada November 2024 LLDIKTI menerbitkan Buku Panduan Penggunaan Generative AI di kelas perguruan tinggi. Panduan yang berisi tentang pemanfaatan AI sebagai alat inovatif yang dapat membantu personalisasi dan inklusivitas dalam proses belajar mengajar.

Upaya integrasi AI ini dapat berpotensi dan menjanjikan dalam peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Namun tetap saja kurangnya tenaga pendidik dan infrastruktur, menjadi masalah utama yang menghambat peningkatan ini. Pemerintah menyadari setiap tahunnya ribuan guru memasuki masa pensiun, namun belum digantikan secara proporsional. Belum meratanya akses internet dan fasilitas listrik yang memadai, juga menjadi faktor AI sulit diakses secara adil dan merata.

Baca Juga

Poster Konflik Thailand dan Kamboja, di mana Posisi Indonesia?

Konflik Thailand dan Kamboja, di mana Posisi Indonesia?

30 July 2025
PPATK

PPATK, Rekening Dormant, dan Urgensi Komunikasi yang Mencerahkan: Sebuah Analisis Multidimensional atas Kebijakan Publik

30 July 2025
Masyarakat adat knasaimos sumber : greenpeace indonesia

Mengapa Mama Papua Menyebut Hutan Adalah Mama? Sebuah Keterikatan Mendalam

28 July 2025
begadang

Bukan Sekadar Istirahat: Tidur Berkualitas dan Masa Depan Generasi Muda

27 July 2025
Kirim Berita Media Wanita

Jika dilihat dari sisi lainnya, adanya AI menjadi sebuah tantangan bagi pemerataan pendidikan di Indonesia, yakni resiko ketergantungan siswa terhadap AI. Berdasarkan laporan dari OECD, OECD menekankan penguasaan literasi dasar sangatlah penting sebagai pondasi belajar tingkat lanjut. Dari pernyataan ini, kita harus memahami, apabila siswa terus dibiasakan ketergantungan pada AI walaupun sekedar hanya menyelesaikan tugas atau mencari jawaban, cepat atau lambat hal ini jika semakin dibiasakan tanpa pengarahan dapat mempengaruhi bagaimana kemampuan berpikir kritis, logika, dan kreativitas siswa hingga tidak bisa berkembang. Kita tahu AI bisa sangat membantu kehidupan kita, tetapi harus kita tekankan disini AI tidak bisa menggantikan bagaimana kita berpikir kritis.

Negara-negara luar seperti China, Uni Emirat Arab, dan Estonia bisa menjadi contoh bagi negara kita, dimana pemanfaatan AI didukung dengan rancangan literasi digital, pembelajaran etika penggunaan AI, pelatihan guru yang intensif, dan infrastruktur yang memadai. Estonia bahkan memberikan akun AI kepada siswa sebagai sarana eksplorasi yang terarah dan terlindungi.

Dari hal ini perlu adanya kebijakan yang kiranya dapat diterapkan dan menjadi prioritas Pemerintah demi upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia beberapa diantaranya; literasi dan penggunaan AI perlu dimasukkan sebagai kompetensi dasar pada kurikulum pendidikan sedini mungkin, dengan hal ini dapat berpotensi semua siswa mendapat kesempatan yang sama dalam mempelajarinya. Tidak hanya pada kurikulum, tenaga pendidik yakni guru harus diikutsertakan dalam pelatihan literasi AI secara menyeluruh, setidaknya setiap kota dan kabupaten di Indonesia, khususnya yang berada di pelosok, wajib ikut serta dalam pelatihan ini, dengan harapan, dapat memberikan edukasi kepada guru lainnya yang belum berkesempatan. Selain sumber daya manusia, dukungan dari sisi infrastruktur juga perlu ditingkatkan dimulai dari pembangunan akses listrik dan internet yang diperkuat terutama di wilayah 3T, karena walau bagaimanapun tanpa infrastruktur yang mendukung, teknologi baru tetap sulit digunakan secara efektif. Setelah semuanya dikembangkan pemerintah juga perlu melaksanakan uji coba di keseluruhan daerah, guna mengevaluasi program, untuk dikembangkan lebih jauh lagi, uji coba ini juha akan membantu melihat sejauh mana AI mampu meningkatkan literasi dan proses berpikir siswa. Terkahir, kolaborasi dengan UNESCO, LLDIKTI, dan sektor teknologi perlu dijalin untuk memastikan pendampingan AI berjalan berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Secara keseluruhan, AI memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong bagi peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan Indonesia. Namun potensinya hanya akan optimal apabila dibangun di atas pondasi pendidikan yang kuat, guru yang siap, serta dukungan kebijakan dan infrastruktur yang merata. Dengan pendekatan tersebut, AI bukan pengganti guru, melainkan teman yang beriringan membantu siswa tumbuh menjadi generasi yang kritis, kreatif, dan mandiri.

Referensi

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). (2023). PISA 2022 results: Country note – Indonesia. OECD Publishing. Tersedia di: https://www.oecd.org/en/publications/pisa-2022-results-volume-i-and-ii-country-notes_ed6fbcc5-en/indonesia_c2e1ae0e-en/

OECD. (2023). Education GPS – Indonesia: Student performance in PISA 2022. Tersedia di: https://gpseducation.oecd.org/CountryProfile?primaryCountry=IDN&topic=PI

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti) Kemdikbudristek. (2023, 17 November). Mengembangkan Bangkit 2024 dengan penambahan kurikulum AI. Tersedia di: https://kemdiktisaintek.go.id/kabar-dikti/mengembangkan-bangkit-2024-dengan-penambahan-kurikulum-ai/

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI III). (2024, November). Buku panduan penggunaan Generative AI pada pembelajaran di perguruan tinggi. Tersedia di: https://lldikti3.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2024/11/Buku-Panduan-_-Penggunaan-Generative-AI-pada-Pembelajaran-di-Perguruan-Tinggi-cetak.pdf

Share344Tweet215Share60Pin77SendShare
Banner Publikasi Press Release Gratis
Previous Post

Ranking Masih Jadi Raja, Saatnya Sekolah Fokus pada Potensi Unik Siswa

Next Post

Pembinaan Kepribadian Klien Bapas Nusakambangan: Menanamkan Nilai Ibadah dan Rendah Hati

Adi Budi Satrio

Adi Budi Satrio

Mahasiswa Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital Universitas Negeri Jakarta

Related Posts

Poster Konflik Thailand dan Kamboja, di mana Posisi Indonesia?

Konflik Thailand dan Kamboja, di mana Posisi Indonesia?

30 July 2025
PPATK

PPATK, Rekening Dormant, dan Urgensi Komunikasi yang Mencerahkan: Sebuah Analisis Multidimensional atas Kebijakan Publik

30 July 2025
Masyarakat adat knasaimos sumber : greenpeace indonesia

Mengapa Mama Papua Menyebut Hutan Adalah Mama? Sebuah Keterikatan Mendalam

28 July 2025
begadang

Bukan Sekadar Istirahat: Tidur Berkualitas dan Masa Depan Generasi Muda

27 July 2025
Next Post
Nusakambangan

Pembinaan Kepribadian Klien Bapas Nusakambangan: Menanamkan Nilai Ibadah dan Rendah Hati

100027414

Skandal Korupsi Pertamina : Momentum Reformasi Tata Kelola BUMN

pexels worldspectrum 1099298

Perang Timur Tengah Pengaruhi Bitcoin: Anjlok atau Jadi Pelindung Nilai?

1000181477

6.153 P3K Resmi Dilantik, Benyamin: Ini Buah Kesabaran 15 Tahun

sumber: https://a2.espncdn.com/combiner/i?img=%2Fphoto%2F2025%2F0521%2Fr1496375_1296x729_16%2D9.jpg

Manchester United di Musim Depan: Bangkit atau Terpuruk Lagi?

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting! Klaim Tulisan Kamu

Sehubungan dengan serangan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab mengakibatkan Redaksi mengalami kehilangan data dan terpaksa melakukan restore dari backup yang mengakibatkan beberapa tulisan dari penulis “berpindah” ke default “Redaksi”. Bagi yang ingin mengklaim tulisan nya silahkan tinggalkan pesan di kolom komen atau email ke : redaksi@siaran-berita.com

Square Media Wanita
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita