Menteri PPPA Apresiasi Godrej Wujudkan Tempat Kerja Ramah Keluarga Melalui Daycare
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Godrej Consumer Products Indonesia (GCPI) yang meresmikan fasilitas daycare onsite bagi anak-anak pekerja dengan nama iPlay, sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang ramah keluarga. Dalam peresmian iPlay, Menteri PPPA menekankan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting dalam memperkuat peran keluarga sebagai fondasi pembangunan bangsa.
“Acara ini menjadi momentum penting dalam mendorong praktik dunia kerja yang inklusif, ramah keluarga, dan mendukung peran perempuan dalam dunia kerja. Saya menyampaikan apresiasi kepada GCPI atas langkah konkret menyediakan fasilitas daycare onsite bagi anak-anak pekerja. Ini merupakan bentuk nyata komitmen dunia usaha terhadap perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, dan kesejahteraan keluarga. Praktik ini sangat relevan dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (UU KIA) yang telah disahkan satu tahun lalu,” ungkap Menteri PPPA dalam peresmian iPlay, di Kantor Pusat GCPI, Halim, Jakarta Timur, Rabu (18/6).
Menteri PPPA mengatakan penyediaan fasilitas daycare di tempat kerja tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi anak, tetapi juga berdampak signifikan pada kesejahteraan dan produktivitas pekerja, khususnya perempuan. Berbagai riset dan praktik global menunjukkan bahwa employer-supported childcare dapat menurunkan tingkat stres orang tua, mengurangi ketidakhadiran (absensi), serta meningkatkan loyalitas dan kinerja karyawan.
“Perempuan sering kali berada dalam posisi dilematis antara menjalankan peran pengasuhan dan tanggung jawab profesional. Ketika perusahaan menyediakan daycare onsite, mereka tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang tua, tetapi juga membantu perempuan untuk tetap aktif dan produktif di dunia kerja. Ini adalah bentuk nyata dari pengarusutamaan gender di tempat kerja. Lebih dari itu, keberadaan daycare juga berdampak pada retensi tenaga kerja perempuan yang lebih tinggi, memperkuat kesetaraan kesempatan, dan mendorong terciptanya lingkungan kerja yang sehat secara emosional dan psikologis,” ujar Menteri PPPA.
Menteri PPPA menambahkan peresmian daycare onsite GCPI ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional, yang menjadi pengingat pentingnya membangun keluarga sebagai pusat kasih sayang, pendidikan, dan perlindungan. “Apa yang dilakukan GCPI hari ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki peran besar dalam memperkuat fungsi keluarga, dan pada akhirnya, memperkuat bangsa. Kami akan terus memperkuat kemitraan dengan dunia usaha, lembaga, dan sektor swasta untuk mendorong penyusunan regulasi turunan UU KIA, serta menyediakan pendampingan agar inisiatif seperti employer-supported childcare ini dapat direplikasi dan menjadi standar baru di dunia kerja Indonesia,” tutup Menteri PPPA.
Fasilitas daycare ini dikelola oleh mitra profesional iPLAY dan dirancang sebagai ruang aman, edukatif, dan mendukung perkembangan stimulasi bagi anak-anak. Berlokasi di kawasan perkantoran Halim, fasilitas ini terbuka bagi anak pegawai GCPI, serta tenant penyewa gedung lainnya, dengan skema langganan harian, mingguan, maupun bulanan. Untuk menunjang kebutuhan orang tua bekerja, layanan ini juga dilengkapi dengan sistem keamanan, alat peraga edukatif, dan menu makanan bergizi sesuai standar anak.
Dalam kesempatan tersebut, Business Head GCPI, Rajesh Sethuraman mengatakan GCPI percaya bahwa menjadi orang tua adalah pengalaman yang penuh tantangan namun bermakna. Fasilitas daycare onsite permanen iPlay at Godrej merupakan bukti nyata dari komitmen kami. Lebih dari sekadar layanan pengasuhan, fasilitas ini menjadi bagian dari sistem dukungan yang komprehensif melalui kebijakan ramah keluarga—meliputi bantuan finansial untuk program IVF, cuti melahirkan selama 6 bulan, cuti ayah selama 8 minggu, cuti adopsi, cuti keguguran dan stillbirth, serta akses ke Employee Assistance Program (EAP). Kami juga menyediakan fleksibilitas kerja, program reintegrasi pasca cuti melahirkan, serta dukungan perjalanan dinas bagi orang tua yang membawa anak usia 0–12 bulan beserta pengasuhnya.
“Inisiatif ini selaras dengan komitmen GCPI untuk menciptakan tempat kerja yang mendukung keberagaman peran karyawan di setiap tahapan kehidupan. Kami meyakini bahwa keberhasilan bisnis ditopang oleh well-being seluruh karyawan di dalamnya. Melalui penyediaan fasilitas dan kebijakan yang inklusif, kami tidak hanya mendukung keberlanjutan karier para orang tua, tetapi juga mendorong representasi perempuan yang lebih setara di dunia kerja, khususnya di sektor FMCG,” ujar Rajesh Sethuraman.
Lebih lanjut, peresmian ini juga dirangkaikan dengan penyelenggaraan Forum HR bertajuk “Membangun Kesadaran dan Aksi Employer-Supported Childcare (ESC) di Perusahaan”, bekerja sama dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE). Forum ini menjadi ruang dialog strategis lintas sektor yang mempertemukan pelaku industri swasta, perwakilan pemerintah, dan mitra pembangunan untuk membahas pentingnya layanan Employeer Supported Childcare yang didukung oleh perusahaan sebagai bagian dari reformasi ketenagakerjaan yang inklusif dan berkeadilan. Sesi diskusi menghadirkan pembicara lintas sektor, antara lain Wahyu Radita (GCPI), Hengky H. Njoto (Unilever Indonesia), dan Usha Riyanto (Prospera), serta dimoderatori oleh Wita Kristanti (IBCWE).