Mengapa Penting untuk Diketahui dan Bagaimana Menghindari Risiko?
Setiap kali kita minum obat, kita berharap khasiatnya bekerja optimal, baik untuk meredakan sakit kepala, menurunkan tekanan darah, atau mengontrol gula darah. Namun, tahukah Anda bahwa apa yang kita makan sehari-hari bisa memengaruhi cara kerja obat tersebut?
Apa itu interaksi obat dan makanan?
Interaksi obat dan makanan terjadi ketika suatu zat dalam makanan, seperti vitamin, mineral, zat pengawet, atau zat lain mengubah cara kerja obat di dalam tubuh. Akibatnya, obat bisa menjadi kurang efektif, bahkan menimbulkan efek samping yang tidak terduga.
Contoh Interaksi yang Sering Terjadi
Grapefruit dan obat kolesterol
Grapefruit (limau gedang atau jeruk bali merah) merupakan buah hasil persilangan antara spesies jeruk bali (Citrus maxima) dan jeruk manis (Citrus sinensis). Buah ini mengandung senyawa yang dapat menghambat enzim di hati yang berperan memecah beberapa jenis obat penurun kolesterol (statin). Hasilnya, kadar obat dalam darah jadi terlalu tinggi, meningkatkan risiko kerusakan otot.
Susu dan antibiotik tetrasiklin
Kalsium dalam susu dapat mengikat tetrasiklin, sehingga obat tidak terserap sempurna dan infeksi susah teratasi.
Makanan tinggi vitamin K dan obat pengencer darah
Sayuran hijau seperti bayam atau kangkung kaya vitamin K, yang berperan dalam proses pembekuan darah. Jika Anda mengonsumsi warfarin (obat pengencer darah), efektifitas obat akan menurun.
Dan masih banyak lagi.
Mengapa Ini Penting untuk Anda?
Keamanan: Menghindari efek samping yang berbahaya, seperti pusing hebat, gangguan pencernaan, atau bahkan kerusakan organ.
Efektivitas: Memastikan obat yang Anda konsumsi bekerja sesuai dosis yang diresepkan dokter.
Biaya: Mengurangi frekuensi kunjungan dokter atau pemeriksaan laboratorium tambahan akibat interaksi yang tidak terduga.
Tips Menghindari Risiko Interaksi
Baca label/informasi tentang obat
Konsultasi dengan dokter
Jaga konsistensi pola makan
Jadi..
Obat jadi kawan: mengonsumsinya dengan cara yang tepat (memperhatikan waktu minum, jenis makanan pendamping, dan anjuran tenaga medis) akan mendapatkan manfaat yang maksimal.
Obat jadi lawan: mengonsumsinya dikombinasikan sembarangan dengan makanan atau minuman tertentu yang mengakibatkan penyerapan terganggu, efektivitas menurun, atau bahkan muncul efek samping berbahaya.
“Hindari mengonsumsi obat dan makanan dalam waktu berdekatan tanpa petunjuk yang tepat.”
Disusun Oleh : Kelas B Kelompok 7
Mahasiswa Semester 4 Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya