• Hubungi Redaksi
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Leaderboard apa apa
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Ojek Online vs Anjem: Pilihan Mahasiswa, Mana yang Lebih Unggul?

Michelle Arletta by Michelle Arletta
26 May 2025
in Opini
A A
0
Dua pengemudi ojek online dari ShopeeFood dan Grab saat sedang menunggu pesanan. (Foto Oleh: Michelle Arletta, 21 Mei 2025)

Dua pengemudi ojek online dari ShopeeFood dan Grab saat sedang menunggu pesanan. (Foto Oleh: Michelle Arletta, 21 Mei 2025)

856
SHARES
1.2k
VIEWS
Leaderboard Puteri Anak dan Puteri Remaja Banten 2025

Bagi mahasiswa, mobilitas sehari-hari seperti pergi ke kampus, membeli makan, atau menitip beli barang adalah bagian tak terpisahkan dari rutinitas. Banyak dari mereka yang memilih ojek online karena praktis, mudah dipesan lewat aplikasi, bisa dilacak secara real-time, dan sering kali lebih murah berkat promo atau diskon yang ditawarkan. Tak sedikit pula yang bergantung pada ojek online karena belum memiliki kendaraan pribadi, dan ojek online menjadi solusi paling masuk akal untuk kebutuhan harian.

Namun di sisi lain, ada layanan lokal berbasis komunitas yang mulai berkembang, yakni Anjem (Antar Jemput). Layanan ini umumnya berjalan lewat grup percakapan seperti WhatsApp, di mana mahasiswa tinggal mengirim pesan berisi titik jemput dan tujuan. Biasanya, penyedia jasa Anjem juga adalah mahasiswa dari universitas yang sama, yang menjalankan layanan ini sebagai pekerjaan sampingan. Beberapa saat kemudian, penyedia jasa akan menghubungi dan menyepakati tarif. Sebuah sistem yang lebih luwes, personal, dan tidak terikat aplikasi resmi.
Untuk mengetahui bagaimana keduanya digunakan di kalangan mahasiswa, kami melakukan survei terhadap 42 mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES). Hasilnya cukup menarik dan menggambarkan dua kutub pilihan transportasi yang kini hidup berdampingan.
Mayoritas responden, sebanyak 66,7%, menyatakan lebih sering menggunakan ojek online dalam aktivitas harian. Ojek online dianggap lebih cepat dan tidak ribet. Bahkan untuk kebutuhan seperti membeli makanan atau barang, lebih dari separuh responden (51,5%) mengaku sering mengandalkan ojek online.
Anjem, meski belum dominan, mulai mendapatkan perhatian. Sekitar 63,6% responden mengaku pernah menggunakan Anjem, meskipun frekuensinya masih rendah, hanya 12,1% yang menyatakan sering. Sementara sebagian besar hanya sesekali atau jarang.
Ketika ditanya alasan mereka memilih anjem, dua jawaban muncul paling banyak: tarif lebih murah dan waktu pemesanan yang fleksibel. Ini tidak mengherankan, karena mayoritas pengguna Anjem (71,4%) hanya membayar antara Rp5.000–Rp10.000 per perjalanan. Tarif ini jauh di bawah harga rata-rata ojek online di jarak yang sama, terutama tanpa diskon.
Meski begitu, ketika ditanya platform mana yang lebih mereka percaya untuk kebutuhan mobilitas atau titip beli, ojek online tetap unggul. Responden menyebut alasan seperti bisa melacak perjalanan secara real-time, lebih aman, dan lebih terpercaya. Gojek menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan (54,5%), disusul Grab (30,3%) dan Maxim (12,1%).
Soal persepsi keamanan, layanan Anjem tidak serta merta dinilai buruk. Sebanyak 68,8% responden merasa Anjem cukup aman, meskipun 18,8% masih belum bisa menilai karena belum mencoba. Hanya 6,3% yang menyatakan merasa kurang aman.
Satu pertanyaan kunci diajukan di akhir: Jika hanya boleh memilih satu layanan untuk antar jemput atau titip beli, mana yang akan dipilih?
Sebanyak 48,5% tetap memilih ojek online. Sementara itu, hanya 15,2% yang mantap memilih Anjem.
Dari hasil survei ini, terlihat bahwa ojek online masih memegang dominasi dalam ekosistem mobilitas mahasiswa, berkat kenyamanan, kepraktisan, serta sistem yang sudah mapan dan dapat diandalkan. Namun, layanan Anjem mulai menunjukkan potensinya sebagai alternatif yang lebih ekonomis dan fleksibel, terutama di lingkungan kampus. Meski tidak sepopuler ojek online, keberadaan Anjem tetap cocok dengan ritme dan kebutuhan mahasiswa, terutama untuk perjalanan pendek atau keperluan sederhana sehari-hari.
Kedua layanan ini pada akhirnya saling melengkapi. Ojek online menjawab kebutuhan mobilitas dengan sistem profesional dan cakupan yang luas, sementara Anjem mengisi celah yang lebih fleksibel dan berbasis kepercayaan antar mahasiswa. Seiring berkembangnya budaya kampus yang adaptif terhadap berbagai solusi transportasi, keduanya berpotensi terus bertahan dan berkembang, asalkan mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. Baik ojek online maupun Anjem, keduanya memiliki keunggulan masing-masing yang bisa dimanfaatkan sesuai konteks dan situasi.

Baca Juga

Gen Z

Mengenal Gen Z: Generasi Digital yang Mengubah Dunia

17 June 2025
Gambar Goreng Pisang

Analisis Kelayakan Bisnis Warung Mama Yasmin Goreng Pisang

16 June 2025
241214134341 552

Gaji Guru: Akar Masalah Kualitas Pendidikan yang Terlupakan

16 June 2025
be

Geliat #KaburAjaDulu: Ungkap Kekecewaan Politikal Pemuda Indonesia

16 June 2025
Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Leaderboard apa apa
Previous Post

Gak Mau Ribet? Ini Cara Cerdas Bayar Pajak Kendaraan Tepat Waktu

Next Post

MTs Negeri 6 Bantul Ikuti Olimpiade Bahasa Arab 2025

Michelle Arletta

Michelle Arletta

Related Posts

Gen Z

Mengenal Gen Z: Generasi Digital yang Mengubah Dunia

17 June 2025
Gambar Goreng Pisang

Analisis Kelayakan Bisnis Warung Mama Yasmin Goreng Pisang

16 June 2025
241214134341 552

Gaji Guru: Akar Masalah Kualitas Pendidikan yang Terlupakan

16 June 2025
be

Geliat #KaburAjaDulu: Ungkap Kekecewaan Politikal Pemuda Indonesia

16 June 2025
Next Post
WhatsApp Image 2025 05 24 at 09.02.06

MTs Negeri 6 Bantul Ikuti Olimpiade Bahasa Arab 2025

WhatsApp Image 2025 05 24 at 10.23.59

Plh. Kepala MTsN 6 Bantul Hadiri Pembinaan Kinerja Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Bantul

WhatsApp Image 2025 05 24 at 19.44.36

Siswa MTs Negeri 6 Bantul Lolos Seleksi Jalur Prestasi Mandiri MAN 1 Yogyakarta

Bangun Sinergi dan Inovasi Bahasa

Bangun Sinergi dan Inovasi Bahasa, STKIP Al-Hikmah Belajar ke UINSA

Lapas Tanjung

Dukung Program Akselerasi Menteri Imipas Lapas Tanjung Salurkan Bantuan Sosial

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran Berita menghadirkan berbagai informasi terbaru dan terpercaya.

Follow Us

Square Media Wanita
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Website
  • Disclaimer

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita