UNS—Sekelompok mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “HARMONI: “Hasilkan Keluarga Sehat Melalui Pelatihan Kesehatan Mental: Relaksasi Menggunakan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah” di Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi pada tanggal 6 dan 22 Mei 2025 dan menyasar ibu-ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Panjatan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bersama Ibu Wakil Ketua PKK Kelurahan Panjatan, diketahui bahwa mayoritas anggota PKK di wilayah tersebut berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Sebagian besar dari mereka menghabiskan waktu untuk mengurus suami, anak, dan berbagai pekerjaan rumah tangga lainnya. Rutinitas yang monoton dan berulang setiap hari kerap menimbulkan kejenuhan, yang tanpa disadari dapat berkembang menjadi tekanan psikologis.
Dalam keseharian mereka, beban tugas yang tinggi serta tekanan dari pekerjaan domestik menjadi pemicu utama munculnya stres. Jika dibiarkan berlarut-larut, stres ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental secara keseluruhan, termasuk penurunan semangat, gangguan emosional, hingga kelelahan fisik dan mental. Melihat kondisi tersebut, Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tengah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, berinisiatif menyelenggarakan program pelatihan relaksasi untuk ibu-ibu PKK di Kelurahan Panjatan.
Kegiatan ini bertujuan memberikan ruang bagi para ibu untuk mengenal teknik relaksasi sederhana yang dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka. Selain itu embekali ibu rumah tangga dengan keterampilan mengelola stres melalui teknik relaksasi sederhana, salah satunya yaktu pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Inovasi ini tidak hanya ditujukan sebagai solusi praktis dan ekonomis dalam menjaga kesehatan mental, tetapi juga sebagai bentuk pengelolaan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan.
Pada pertemuan pertama, kegiatan diawali dengan sesi edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dan peran relaksasi aromaterapi. Dalam sesi ini, para peserta belajar memahami apa itu stres, dampaknya pada keluarga, dan bagaimana aromaterapi dapat menjadi media relaksasi yang mudah dan nyaman. Setelah sesi materi, peserta diajak belajar membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah, esensial oil, dan stearin, menggunakan pendekatan learning by doing dalam rangka memberikan keterampilan praktis secara langsung.
Pada pertemuan kedua, sebelum sesi relaksasi dengan media lilin aromaterapi dimulai, para peserta dikenalkan lebih dahulu mengenai apa itu relaksasi dan bagaimana relaksasi dapat menjadi cara yang mudah, murah, dan praktis untuk menjaga kesehatan mental. Dalam sesi ini, tim mahasiswa BK UNS memberikan penjelasan bahwa relaksasi merupakan sebuah teknik untuk mencapai kondisi tenang, nyaman, dan bebas dari tekanan, sehingga dapat meredakan stres, kecemasan, dan ketegangan. Setelah sesi edukasi, para peserta diajak mempraktikkan relaksasi pernapasan, relaksasi otot relaksasi imajinasi dan relaksasi dengan musik . Dalam praktik tersebut, peserta diminta menemukan posisi duduk yang nyaman, menutup mata, kemudian menarik dan mengembuskan napas secara perlahan sambil melepaskan segala pikiran negatif. Setelah beberapa saat, tubuh dan pikiran terasa lebih rileks, tenang, dan segar, sehingga peserta lebih siap dan fokus belajar membuat lilin aromaterapi.
Kegiatan yang diikuti 34 peserta PKK Panjatan ini disambut antusias dan mendapatkan dukungan penuh dari Ibu Ati, Wakil Ketua PKK Panjatan. Dalam sambutannya, Ibu Ati menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya berguna secara praktis, tapi juga dapat diberdayakan lebih luas demi kesejahteraan keluarga. “Kami berencana mengembangkan pelatihan ini, khususnya dalam produksi lilin aromaterapi dengan berbagai variasi aroma. Ini bisa menjadi peluang usaha rumahan yang memberdayakan ibu-ibu sekaligus menjaga lingkungan,” jelasnya.
Melalui kegiatan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dan praktik relaksasi ini, diharapkan ibu-ibu PKK Panjatan dapat lebih kreatif, mandiri, dan mampu menjaga kesehatan mental keluarga. Selain belajar keterampilan baru yang bernilai ekonomis, peserta juga dibekali cara-cara mudah untuk meredakan stres dan menemukan ketenangan di tengah kesibukan sehari-hari. Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh mahasiswa BK UNS ini tidak hanya memberikan dampak positif secara individu, tapi juga turut mendukung terciptanya keluarga dan masyarakat yang harmonis, sehat, dan sejahtera.