Kemranjen, 21 Juni 2025 — Semangat kewirausahaan tidak hanya penting di tengah masyarakat umum, tetapi juga menjadi bekal masa depan bagi para santri. Dalam rangka menanamkan jiwa entrepreneur sejak dini, dua mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto (UNU Purwokerto) mengadakan kegiatan “Sosialisasi Pentingnya Wirausaha dan Strategi Pemasaran” kepada para santri di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Sirau Kemranjen, Sabtu (21/6).
Kegiatan yang berlangsung di aula lantai dua masjid pesantren ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari santriwati tingkat menengah pertama. Acara berlangsung selama sembilan puluh menit, dimulai pukul 13.30 hingga 15.00 WIB, dan menghadirkan dua pemateri, yakni Laura Satriani dan Ummu Luluatil Mas’udah, yang keduanya merupakan mahasiswa prodi Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto.
Mengusung tema “Santri Mandiri, Santri Berdaya”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai peluang usaha yang bisa dikembangkan oleh para santri, baik selama berada di lingkungan pesantren maupun setelah lulus nanti.
“Kami ingin menunjukkan bahwa santri juga bisa menjadi pengusaha sukses. Wirausaha bukan hanya soal modal, tapi juga mindset, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi dengan pasar,” ujar Laura Satriani dalam sesi pembukaan.
Materi pertama membahas urgensi dan manfaat berwirausaha, mulai dari kemandirian ekonomi, pemberdayaan lingkungan sekitar, hingga peluang menciptakan lapangan kerja baru. Dalam sesi ini, para peserta juga diajak berdiskusi tentang jenis usaha kecil yang potensial dijalankan di lingkungan pesantren, seperti usaha makanan ringan, kerajinan tangan, hingga layanan digital sederhana.
Sementara itu, pada sesi kedua, Ummu Luluatil Mas’udah menjelaskan strategi dasar pemasaran produk, baik secara offline maupun online. Ia memperkenalkan konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) dengan bahasa yang ringan dan disertai contoh nyata dari UMKM yang sukses melalui promosi media sosial.
“Di era digital, promosi tak harus mahal. Cukup dengan HP dan kreativitas, kalian bisa memperkenalkan produk ke luar pesantren,” jelasnya sambil menunjukkan simulasi membuat konten promosi sederhana lewat Instagram.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi tanya jawab serta quiz. Beberapa santri bahkan mengungkapkan ketertarikannya untuk mulai membuka usaha kecil-kecilan di pesantren, seperti menjual makanan ringan atau menyediakan jasa pembuatan bucket.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya jadi termotivasi untuk mulai usaha pembuatan bucket bunga yang dulu sempat saya jalankan,” ujar Amel, salah satu santriwati peserta kegiatan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan ilmu praktis, tetapi juga membuka cakrawala berpikir para santri untuk siap menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan hidup yang lebih luas. Kegiatan ditutup dengan foto untuk dokumentasi bersama sebagai bentuk kenang-kenangan.