TANGSEL- Wali Kota Tangerang Selatan(Tangsel), Benyamin Davnie menegaskan, bahwa peran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sangat penting dalam mendukung berbagai program pemerintah daerah.
Menurutnya, organisasi tersebut memiliki struktur yang kuat dan jaringan yang menjangkau hingga tingkat keluarga.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian kerja-kerja pemerintah itu dibantu dengan detail oleh PKK. Karena yang pertama, secara kelembagaan mereka sudah dikuatkan bahkan oleh Menteri Dalam Negeri, jadi semi-pemerintah.Yang kedua, strukturnya itu sampai ke bawah,” kata Benyamin saat menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53 di Gedung Pemerintah Kota (Pemkot), Serua, Ciputat, Jumat 20 Juni 2025.
Baca Juga
Benyamin menjelaskan, bahwa struktur PKK bahkan lebih luas dari RT dan RW karena terdapat kelompok dasawisma yang langsung menyentuh masyarakat di lingkup rumah tangga.
“Di RT/RW itu ada 10 keluarga yang dibina. Jadi jaringan mereka sudah sedemikian kuat,” terangnya.
Dalam konteks pembangunan daerah, Benyamin menyoroti, tantangan besar yang sedang dihadapi, terutama terkait dampak era digital.
Selain itu, Benyamin mengapresiasi, peran PKK dalam mendampingi masyarakat menghadapi isu-isu sosial yang berkembang akibat kemajuan teknologi.
“Harapan saya, tantangan pembangunan saat ini adalah soal digitalisasi. Orang lebih banyak melihat aspek positifnya, memang iya, tapi aspek negatifnya ini jarang sekali diamati,” jelasnya.
Kemudian dalam penjelasannya, Benyamin mencontohkan, kasus judi online dan tawuran remaja yang banyak dipicu oleh penggunaan gawai tanpa pengawasan.
Untuk itu, Benyamin mendorong, agar program-program PKK disesuaikan dengan perkembangan zaman. “Saya minta program-program PKK tadi, selain inovatif juga adaptif dengan era digital sekarang ini,” paparnya.
Jadi bisa membantu kita, membantu masyarakat menangani permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Dirinya menekankan, bahwa pendekatan para ibu-ibu anggota PKK sering kali lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada warga.
“Kalau ditegur sama ibu-ibu, itu kan the power of emak-emak. Dampaknya bisa lebih kuat dibandingkan kalau yang menegur itu lurah atau RT,” tutupnya.
Melalui momentum Hari Kesatuan Gerak PKK, Benyamin berharap, solidaritas antar anggota PKK di seluruh wilayah Tangsel dapat terus ditingkatkan.
Pemerintah Kota, menurutnya, akan terus mendukung langkah-langkah PKK dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera, tangguh, dan berdaya saing di tengah era digital.
Dilokasi yang sama, Ketua TP PKK Kota Tangerang Selatan, Tini Indrayanthi, menyampaikan bahwa kegiatan HKG ke-53 ini menjadi momentum untuk mengevaluasi sekaligus menunjukkan keberhasilan implementasi program PKK hingga tingkat dasawisma.
“Alhamdulillah, ini adalah Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53. Kita bahkan lebih dulu melaksanakannya dibanding tiga provinsi dan pusat, yang baru akan menggelar puncaknya pada 7 sampai 9 Juli mendatang,” kata Tini.
Dirinya menyoroti, pentingnya peran kader dasawisma dalam mendeteksi serta mengawasi perkembangan anak-anak di lingkungan masing-masing, termasuk dalam hal penggunaan gawai.
“Kami bersama kader PKK terus mengingatkan agar anak-anak tidak diberikan akses bebas ke HP. Bukan melarang, tapi mengawasi. Karena digitalisasi ini juga tetap digunakan untuk hal-hal positif seperti ujian atau Zoom meeting, jadi kita diperketat pengawasannya,” jelasnya.
Kemudian,Tini mengungkapkan, rencana inovatif PKK Tangsel di tahun 2025, yakni mendirikan Sekolah Ibu.
Program ini, menurunya, ditujukan untuk memberdayakan para ibu, agar tidak hanya berdaya secara ekonomi, tapi juga mental dan sosial.
“Insyaallah, launching Sekolah Ibu akan dilakukan Agustus nanti. Kita sedang urus perizinan non-formalnya melalui Dinas Pendidikan. Program ini akan gratis selama satu tahun, bekerja sama dengan GOW, DWP, dan Dekranasda. Harapannya, tidak ada lagi ibu-ibu yang frustrasi atau tidak berpenghasilan,” ungkapnya.
Sekolah ini dirancang sebagai pusat pelatihan keterampilan dan peningkatan SDM ibu-ibu, dengan dukungan dari sejumlah OPD, khususnya Dinas Ketenagakerjaan. Para peserta nantinya juga akan mendapatkan sertifikat resmi.
Tak hanya itu, dalam upaya menciptakan identitas kuliner khas daerah, PKK Tangsel juga memperkenalkan makanan khas bernama “pecak ikan” sebagai oleh-oleh khas Tangsel.
“Pak Wali selalu bilang, kita harus punya ciri khas. Kalau ke Jogja ada gudeg, ke Serang ada sate bandeng. Nah, Tangsel kita pilih pecak ikan dengan bumbu khas Betawi seperti temu kunci dan disangrai. Kita arahkan menggunakan ikan nila, karena murah dan mudah didapat,” paparnya.
Bahkan, lanjut Titin, pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan BRIN untuk memperpanjang daya tahan produk melalui teknologi pengemasan modern.
“Kalau kerja sama dengan BRIN terwujud, makanan kita bisa diawetkan dengan teknologi laser. Jadi bisa tahan lama, dan ini akan jadi bagian dari inovasi kuliner Tangsel,” imbuhnya.
Kegiatan HKG PKK ke-53 ini tidak hanya diramaikan dengan berbagai lomba, tetapi juga menjadi ajang penguatan semangat dan konsolidasi kader PKK dari tingkat kota hingga dasawisma. Pemkot Tangsel pun menyatakan dukungan penuh terhadap kiprah dan inovasi PKK ke depan.(MARIO)
