Pendidikan merupakan jalan utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Sayangnya, akses pendidikan di Indonesia masih belum merata. Jutaan anak terpaksa putus sekolah karena tekanan ekonomi. Bagi sebagian keluarga, pendidikan menjadi kebutuhan sekunder, kalah penting dibanding kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, dan kesehatan. Biaya pendidikan yang tinggi juga menjadi faktor utama anak-anak tidak melanjutkan sekolah. Akhirnya, mereka terpaksa membantu orang tua mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Keadilan mereka seakan dirampas.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga September 2024 terdapat 24,06 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia, atau sekitar 8,57 persen dari total populasi. Sementara itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat ada 3,9 juta anak yang tidak bersekolah, dengan 881 ribu di antaranya karena putus sekolah. Ini bukan sekadar angka, tapi potret suram masa depan generasi bangsa.
Mengatasi kemiskinan tidak bisa dilepaskan dari peningkatan akses pendidikan. Program Sekolah Rakyat yang diluncurkan oleh Kementerian Sosial dapat dijadikan peluang besar untuk mengatasi masalah peningkatan akses pendidikan. Sekolah berbasis asrama ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu (desil 1 dan 2), yang sebelumnya nyaris kehilangan harapan mengenyam pendidikan. Fasilitas seperti makanan, seragam, dan tempat tinggal disediakan secara gratis. Kurikulumnya pun setara dengan sekolah reguler, memastikan kesetaraan hak belajar bagi semua anak.
Lebih dari itu, program ini juga menyasar orang tua siswa dengan pelatihan keterampilan sesuai potensi masing-masing. Ini bukan hanya soal menyekolahkan anak, tetapi juga memperkuat ekonomi keluarga. Sebuah pendekatan holistik dalam memutus rantai kemiskinan lintas generasi.
Namun, keberhasilan program ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Perlu kesadaran masyarakat bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan nasib anak dan bangsa. Pemerintah pun harus serius, konsisten, dan transparan dalam pelaksanaan program.
Sekolah Rakyat bukan sekadar program bantuan. Ini adalah peluang emas untuk menciptakan generasi yang bebas dari belenggu kemiskinan, menuju Generasi Emas 2045 yang berdaya dan berpendidikan.