CIPUTAT– Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menerapkan uji coba sistem satu arah di kawasan Jalan H. Usman, khususnya pada wilayah Trimatra.
Uji coba ini berlangsung selama tiga pekan, dimulai pada Rabu 2 Juli 2025, setiap pagi dari pukul 05.00 hingga 08.00 WIB.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Tangsel, Martha Lena menjelaskan, bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di pagi hari, terutama akibat aktivitas masyarakat di sekitar pasar dan sekolah.
“Kita mulai dari jam 5 pagi karena harapannya area sudah lebih kosong, sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan lebih lancar,” kata Martha, saat ditemui di Pasar Ciputat, Ciputat.
Martha mengatakan, uji coba ini sekaligus menjadi momen untuk melihat respons masyarakat dan efektivitas penerapan sistem satu arah di lokasi tersebut.
Namun demikian,tantangan masih dihadapi, lanjut Martha, salah satunya adalah banyaknya kendaraan yang masih parkir di badan jalan.
Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama antara Dishub dan kepolisian.
“Setelah rambu-rambu terpasang, pihak kepolisian akan mulai melakukan penindakan. Tapi tentu tidak bisa langsung, karena ini kebiasaan puluhan tahun yang perlu proses dan pendekatan,” imbuhnya.
Untuk mendukung sistem ini, Martha menerangkan, Dishub Tangsel juga akan segera memasang rambu-rambu tambahan, marka jalan, serta papan informasi agar masyarakat memahami aturan baru yang berlaku.
Selain itu, Martha menerangkan, Dishub juga memperhatikan kondisi sosial di lapangan. Martha mengakui bahwa lokasi tersebut adalah kawasan pasar, di mana masyarakat cenderung enggan parkir jauh dari tempat aktivitas. Oleh karena itu, penataan akan dilakukan secara bertahap.
“Masalah utama memang masih soal parkir. Saat ini, kami mulai merapikan sebagian area terlebih dahulu. Sosialisasi dan pembinaan akan terus dilakukan,” tuturnya.
Selain itu, Martha melihat, respons masyarakat sendiri dinilai cukup beragam. Meskipun sebagian besar kooperatif karena aturan hanya berlaku hingga pukul 08.00 pagi.
Tetapi, lanjutnya lagi, beberapa pedagang masih mengeluhkan jarak tempuh yang bertambah akibat harus memutar.
“Itu wajar, karena mereka belum terbiasa. Namun kami terus menjalin komunikasi dengan semua pihak pengelola parkir, pedagang, warga, bahkan sekolah yang terdampak. Pendekatan persuasif, termasuk door to door, akan terus kami lakukan,” jelasnya.
Kemudian, Uji coba ini akan berlangsung hingga 23 Juli 2025, dan hasil evaluasinya akan menjadi dasar untuk kemungkinan penerapan permanen.
Selanjutnya, Dishub juga membuka opsi penyesuaian, termasuk mempertimbangkan pembukaan akses jalan lain seperti Jalan Pendidikan sebagai jalur alternatif.
“Jika hasilnya positif, tentu bisa kita permanenkan. Semua ini demi keamanan, kenyamanan, dan kelancaran aktivitas masyarakat,” tutupnya.