Limbah kotoran sapi menjadi masalah bagi para peternak karena volume limbah yang besar berdampak negatif pada lingkungan, seperti mencemari perairan, menimbulkan bau tidak sedap, serta menjadi sumber penyakit bagi manusia. Pemanfaatan limbah peternakan saat ini masih sangat minim, selain untuk pembuatan kompos yang membutuhkan waktu lama.
Begitu juga dengan daerah Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah khususnya di Desa Gedangan Kec Cepogo, ternak sapi perah merupakan sumber pencaharian sehari-hari warga desa. Selain menghasilkan susu segar sebagai sumber pencaharian, ternak sapi juga banyak menghasilkan kotoran sapi yang selama ini dimanfaatkan sebagai kompos pupuk kandang untuk pertanian dan kebun warga di lereng Gunung Merapi itu.
Namun melalui kreatifitas warga desa, sebagian kotoran sapi yang ada telah mampu dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan sebagai biogas pengganti LPG. Biogas yang dihasilkan juga sebagian sudah mampu diubah menjadi sumber energi listrik oleh warga. Tidak aneh jika Desa tersebut ditetapkan sebagai Desa Mandiri Energi (DME). Namun sayang dalam pembuatan biogasnya belum ada pengendali suhu yang dapat dipantau secara realtime setiap saat.
Melihat hal tersebut, para akademisi STMIK AMIKOM Surakarta yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa merancang sebuah sistem cerdas yang berbasis IoT guna mengendalikan suhu yang terdapat dalam biogas. Tim peneliti yang diketuai oleh Dewi Oktafiani, M.Kom dan beranggotakan dosen Tomy DP, M.Kom dan Dr. Hadis Turmudi, MH serta Farhan dan Akbar dari mahasiswa membuat sebuah alat sebagai pengendali suhu yang dapat dipantau melalui Handphone yang dilengkapi notifikasi sehingga mudah dalam pemantauannya. Sedangkan penelitian ini merupakan tindak lanjut dari diterimanya proposal hibah pendanaan dari Kemendiktisaintek beberapa lalu.
“Kita mencoba merancang sebuah alat pengendali suhu biogas sehingga akan mudah memantaunya” terang Dewi di saat kunjungan ke lokasi penelitian pada Rabu (02-07-2025) di Desa Gedangan.
Perwakilan warga desa yang tergabung dalam kelompok DME Desa Gedangan merasa senang dengan adanya kunjungan dari tim peneliti AMIKOM Surakarta sehingga mempermudah nantinya bagi warga yang memanfaatkan kotoran sapi untuk dijadikan biogas. Selain itu juga menyampaikan ucapan terimakasih atas kedatangan dan kunjungan yang dilakukan.
“Kita menyampaikan ucapan terimakasih pada tim peneliti yang telah datang, semoga alat yang dihasilkan nantinya dapat membantu warga” ujar Supomo selaku Ketua DME Desa setempat ketika menemani kunjungan dari tim penelitian.
Pada kesempatan itu, Dr. Hadis Turmudi, MH juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada warga yang telah membantu selama penelitian berlangsung nantinya. Selain itu penelitian tersebut merupakan wujud komitmen akademisi AMIKOM Surakarta untuk selalu menjalankan Tri Dharma selain pengajaran dan pengabdian masyarakat.
“Sudah seharusnya kita menyampaikan ucapan terimakasih atas diperkenankannya tim peneliti melakukan kunjungan di lokasi ini” ujar Hadis saat menemani kunjungan di lokasi penelitian.
Semoga adanya kegiatan tersebut, kolaborasi dan sinergi antara lembaga Pendidikan Tnggi dan desa terus terjalin sehingga menghasilan karya yang mampu berdampak bagi masyarakat luas. Hal tersebut sangat penting dilakukan karena tugas dosen bukan hanya sekedar mengajar di kelas namun juga harus mampu melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.