Perkembangan teknologi memberikan perubahan yang besar dalam kehidupan manusia, terutama bagaimana cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yang paling berpengaruh saat ini adalah media sosial.Media sosial merupakan media berbasis internet yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun relasi sosial. Bagi mahasiswa, media sosial tidak hanya digunakan sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai alat komunikasi utama. Grup WhatsApp digunakan untuk koordinasi perkuliahan, Instagram sebagai media ekspresi diri, dan TikTok sebagai sarana hiburan sekaligus sumber informasi.
Dalam perspektif Ilmu Komunikasi, media sosial memiliki peran sebagai media komunikasi yang bersifat dua arah dan interaktif. Melalui media sosial mahasiswa dapat dengan mudah mengirim pesan, memberikan tanggapan, serta membangun interaksi sosial tanpa harus bertemu secara langsung. Kemudahan tersebut menunjukkan bahwa media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem komunikasi mahasiswa, baik dalam konteks akademik maupun sosial. Kehadirannya memberikan efisiensi dalam penyampaian pesan serta memperluas jangkauan komunikasi..
Namun, penggunaan media sosial juga menyebabkan terjadinya perubahan pola komunikasi di kalangan mahasiswa. Komunikasi yang sebelumnya lebih sering dilakukan secara tatap muka kini cenderung bergeser ke arah komunikasi digital. Mahasiswa semakin sering berkomunikasi melalui pesan teks, penggunaan emoji, maupun fitur pesan suara dibandingkan dengan interaksi langsung. Perubahan ini mencerminkan adanya adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam berkomunikasi.
Perubahan pola komunikasi tersebut dapat dijelaskan melalui Uses and Gratifications Theory, yang menyatakan bahwa individu secara aktif memilih media tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Mahasiswa memilih media sosial karena dinilai lebih praktis, cepat, dan efisien dalam memenuhi kebutuhan komunikasi. Media sosial memberikan kepuasan berupa kemudahan akses, kecepatan dalam penyampaian pesan, serta fleksibilitas waktu, sehingga dianggap mampu mendukung aktivitas mahasiswa yang dinamis.
Meskipun demikian, perubahan pola komunikasi ke arah digital juga berdampak pada kualitas interaksi sosial. Komunikasi yang dilakukan melalui media sosial cenderung mengurangi unsur nonverbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara, yang memiliki peran penting dalam proses komunikasi interpersonal. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaian dan penerimaan pesan, serta dapat mengurangi kedalaman makna dalam interaksi sosial.
Media sosial memberikan dampak negatif dan positif terhadap pola komunikasi mahasiswa. Di satu sisi, media sosial memberikan dampak positif dengan mempermudah komunikasi jarak jauh, mempercepat penyebaran informasi, serta memperluas jaringan pertemanan dan relasi akademik. Mahasiswa dapat tetap terhubung dengan teman, dosen, dan komunitas akademik tanpa harus bertatap muka secara langsung. Namun di sisi lain, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti berkurangnya intensitas komunikasi tatap muka dan menurunnya kemampuan komunikasi interpersonal. Selain itu, komunikasi yang bersifat singkat dan kurang mendalam melalui media sosial berpotensi menurunkan kualitas hubungan sosial antarindividu.
Oleh karena itu, mahasiswa perlu memiliki kesadaran dan sikap bijak dalam menggunakan media sosial. Keseimbangan antara komunikasi digital dan komunikasi langsung menjadi hal yang penting untuk menjaga kualitas interaksi sosial. Media sosial pada dasarnya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pola komunikasi mahasiswa. Kehadirannya membawa kemudahan dalam berinteraksi dan menyampaikan informasi, sekaligus mengubah cara mahasiswa berkomunikasi. Dengan penggunaan yang tepat dan seimbang, media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi yang efektif tanpa mengabaikan pentingnya komunikasi tatap muka dalam membangun hubungan sosial yang berkualitas.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”








































































