Pernah nggak sih kamu mikir, “Lama-lama kerjaan gue diambil robot nggak ya?” Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak orang juga mulai was-was karena perkembangan AI (Artificial Intelligence) terasa makin cepat dan canggih. Mulai dari chatbot yang bisa jawab pertanyaan kayak manusia, sampai program yang bisa bikin desain, nulis artikel, bahkan nyanyi!
Tapi sebenarnya, apa iya AI bakal bikin kita nganggur? Atau ini Cuma ketakutan berlebihan aja?
Yuk kita kulik bareng, lengkap sama fakta-fakta menarik dan cara supaya kita nggak tersingkir di era AI ini.
🚨 Fakta Menarik soal AI dan Dunia Kerja
85 juta pekerjaan berisiko tergantikan AI
Menurut World Economic Forum (WEF), sekitar 85 juta pekerjaan bisa tergantikan otomatisasi dan AI sebelum tahun 2025. Gila ya? Tapi tunggu dulu…
Tapi… ada 97 juta pekerjaan baru yang akan tercipta!
WEF juga nyebut, AI dan teknologi justru bisa membuka 97 juta pekerjaan baru, terutama di bidang teknologi, analisis data, konten digital, dan lainnya.
AI bukan Cuma di bidang IT
Jangan salah, AI sekarang merambah banyak sektor: pertanian (buat prediksi cuaca & panen), kesehatan (baca hasil MRI), keuangan (deteksi penipuan), hingga pendidikan (asisten belajar). Jadi bukan Cuma anak IT yang bakal kena dampaknya.
Indonesia juga udah mulai ikut-ikutan pakai AI
Dari layanan pelanggan, e-commerce, sampai pendidikan, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga udah mulai pakai AI. Jadi ini bukan soal “nanti”, tapi sudah terjadi sekarang.
Jadi… Kita Harus Takut?
Gini, AI memang bakal mengubah cara kita bekerja. Tapi bukan berarti semuanya bakal hilang atau digantikan.
Faktanya, AI itu nggak bisa ganti semua hal—terutama yang melibatkan empati, kreativitas tinggi, strategi, dan komunikasi antarmanusia. Justru, AI butuh manusia buat jalan. Kayak mobil mewah yang tetap butuh sopir.
Yang jadi masalah itu kalau kita nggak siap berubah. Dunia berubah cepat, dan kalau kita Cuma pasrah, ya bisa-bisa memang tersingkir.
💡 Tips Biar Nggak Ketinggalan Zaman di Era AI
Belajar skill digital
Nggak harus jago coding, tapi minimal ngerti tools kayak Excel, Google Workspace, AI tools dasar (ChatGPT, Canva AI, dsb). Banyak kok tutorial gratis di YouTube dan kursus online!
Tingkatkan soft skill
Komunikasi, kerja sama tim, berpikir kritis, dan kreativitas—ini hal-hal yang belum bisa digantikan AI. Jadi makin kamu ahli di sini, makin aman
Terus belajar dan upgrade diri
Jangan puas sama ilmu yang itu-itu aja. Dunia kerja sekarang nyari orang yang mau belajar hal baru dan fleksibel. Cari webinar, pelatihan, atau komunitas yang bisa bantu kamu berkembang.
Ikut arus, tapi tetap bijak
AI bisa jadi alat bantu kerja yang powerful banget. Tapi kita juga harus ngerti cara pakainya dengan bijak. Jangan tergantung 100%, tapi juga jangan menolak mentah-mentah.
Baca Juga
AI Bukan Musuh, Tapi Tantangan Baru
AI memang mengubah cara kita hidup dan bekerja. Tapi jangan buru-buru takut. Dunia kerja selalu berubah dari zaman ke zaman—dulu revolusi industri juga bikin orang panik, tapi nyatanya malah muncul peluang baru.
Jadi, AI itu bukan akhir dari segalanya. Tapi justru awal dari babak baru. Dan pertanyaannya sekarang: siap nggak kamu hadapi dunia kerja yang serba canggih ini?
By: SLOA
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
