Logika adalah ilmu yang ngajarin kita gimana caranya berpikir lurus, nyambung, dan bisa dipertanggungjawabkan. Sederhananya, logika adalah alat buat bantu kita mikir sebelum ngomong, supaya omongan kita bisa diterima akal sehat.
Misalnya, kita lagi diskusi politik, terus kita bilang:
“Pokoknya dia salah karena dia dari partai itu.”
Nah, itu udah salah logika. Tidak semua anggota partai itu salah, dan tidak semua yang beda pandangan berarti musuh.
Macam-Macam Logika
Logika Kodratiah
Ini logika alami yang kita pakai sehari-hari. Tapi sayangnya, logika ini bisa karena emosi, ego, atau kepentingan pribadi.Logika Ilmiah
Ini logika yang sudah dilatih lebih tajam, lebih kritis, dan bebas dari perasaan pribadi. Biasanya dipakai dalam diskusi akademik, debat, dan pengambilan keputusan besar.
Tiga Unsur Penting Logika
Pengertian
Di tahap awal: kita pahami dulu objek yang kita bahas. Contohnya: tentang “mobil mahal.”Keputusan (Putusan)
Menyatakan hubungan dua pengertian. Contohnya: “Mobil mahal karena harga dan pendapatanku ga seimbang.”Penyimpulan
Dari situ kita ambil kesimpulan logis: “Aku belum sanggup beli mobil itu sekarang.”
Dengan Logika kita bisa berpikir kreative, dan logika juga punya manfaat yaitu:
Bikin cara berpikir lebih terstruktur dan sistematis
Menjauhkan kita dari sesatnya pikiran
Membantu kita berargumen dengan santun dan masuk akal
Jadi fondasi kuat buat ngelawan hoaks dan misinformasi
Bikin kita lebih rasional, ga gampang kebawa emosi
Etika Adalah Filter Moral Sebelum Lidah Bergerak
Apa Itu Etika?
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk dalam perilaku manusia, terutama dalam berkomunikasi. Jadi, etika bukan sekadar sopan santun atau “jangan menyela kalau orang tua ngomong”, tapi juga menyangkut rasa tanggung jawab, keadilan, dan kesadaran diri
Misalnya kamu ngepost sindiran di story IG:
“Ada orang yang sok-sokan mimpin tapi kagak bener.”
Mungkin kamu ngerasa itu sah-sah aja karena “tidak menyebut nama.” Tapi, apakah itu etis? Apakah kamu siap kalau nanti kamu juga disindir balik? Etika ngajarin kita supaya bisa mikir panjang. Ada yang namanya unsur penting etika,
Kebebasan
Kamu boleh ngomong, tapi bukan berarti bebas menyakiti, kebebasan selalu datang sepaket sama tanggung jawabTanggung Jawab
Setiap ucapan punya konsekuensi, jangan asal ngomong terus kabur pas dikritikHati Nurani
Kalau kamu udah ngerasa ragu, itu alarm dari hati nuraniPrinsip Moral Dasar
Termasuk sikap baik, adil, menghargai diri sendiri dan orang lain, prinsip ini jadi fondasi semua komunikasi yang etis
Gabungkan Logika & Etika: Komunikasi yang Cerdas Dan Manusiawi
Bayangin kalau seseorang punya logika tapi tidak punya etika, dia bisa jadi pinter ngomong, tapi omongannya nyakitin atau sebaliknya, orang yang sopan dan baik hati, tapi omongannya ga nyambung alias ga logis
Itulah kenapa logika dan etika harus jalan bareng kaya dua kaki waktu jalan, kalau cuma satu yang gerak ya jatuh
Contoh:
Logika doang: “Gue jujur aja ya, kamu ga pantes presentasi.”
Etika doang: “Kamu udah bagus kok, semua pasti ada jalannya.” (padahal dia salah terus)
Logika + Etika: “Presentasimu bisa ditingkatkan di bagian pembukaan. Coba pakai data lebih kuat biar audiens makin yakin.”
Yang ketiga jauh lebih powerful dan membangun, kan?
Di dalam mata kuliah etika dan filsafat komunikasi ada yang namanya,
7 Perspektif Etika dalam Komunikasi
Perspektif Politik
Komunikasi harus adil, menghargai hak semua pihak, dan tidak manipulatifPerspektif Sifat Manusia
Karena manusia itu makhluk berpikir dan bebas, maka komunikasi juga harus menghormati kebebasan dan akal sehat tiap orangPerspektif Dialogis
Komunikasi itu bukan monolog, harus ada ruang buat dengerin dan dimengerti, bukan cuma ngomong sendiri.Perspektif Situasional
Harus tahu konteksnya jangan sama kan ngomong ke bos sama ngomong ke sahabat. Ngechat dosen beda sama ngechat temenPerspektif Religius
Banyak nilai etika diambil dari ajaran agama, kalau kamu tahu, pedoman etika udah jelas di kitab suciPerspektif Utilitarian
Komunikasi yang etis harus memberi manfaat bagi banyak orang, tidak cuma lucu, tapi juga punya nilaiPerspektif Legal
Patuhi hukum, jangan asal viralkan orang lain, bisa masuk pasal pencemaran nama baik
6 Contoh Logika yang Sering Gagal
Sesat Pikir (Fallacy)
Misalnya bilang: “Dulu ekonomi bagus kok, sekarang makin hancur.” → Ini nostalgia berlebihan, padahal data bisa bedaGeneralisasi
“Pernah ditipu ojek online, jadi semua driver pasti penipu.” → Salah besar, ini kesimpulan prematurAnalogi Berlebihan
“Cinta itu kayak bawang, makin dikupas makin nangis.” → Ya boleh aja, tapi jangan buat kesimpulan logis dari analogi doangKausal (Sebab-Akibat yang Salah)
“Dia sakit karena kebanyakan nonton drakor.” → Belum tentu. Mungkin emang dia kurang istirahat, bukan karena drakorSilogisme Gagal
“Semua anak muda suka Kpop, kamu anak muda jadi kamu suka Kpop.” → Nope, ga semua suka KpopEntimen (Kesimpulan Instan Tanpa Penjelasan)
“Dia udah 17 tahun, jadi pasti boleh milih.” → Harusnya dijelasin dulu alasannya, bukan langsung loncat ke kesimpulan
Kesimpulan: Yuk Jadi Komunikator Cerdas + Santun
Di era digital kayak sekarang, cara kita ngomong adalah cara kita dinilai. Mau itu lewat caption IG, reply Twitter, atau argumen di TikTok itu semua terekam, dan semua bisa berdampak
Jadi, sebelum kamu ngetik, posting, atau ngomong:
Tanyakan dulu: “Ini masuk akal ga?”
Terus: “Ini menyakiti orang ga?”
Dan terakhir: “Kalau aku jadi lawan bicaranya, bakal merasa gimana ya?”
Kalau jawabannya udah oke semua, berarti kamu udah komunikasi pakai logika dan etika.