• Hubungi Redaksi
  • Mengapa Tulisan Saya Belum Ditayangkan?
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Kirim Berita Media Wanita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Profil

Opini Dakwah Dalam Senyum Menggugah Hati Mahasiswa Ditengah Kejenuhan Zaman Melalui Kajian LDK Assalam IAIN Pontianak

Official Penulis Novel by Official Penulis Novel
6 July 2025
in Profil
A A
0
IMG 20250704 WA0008
856
SHARES
1.2k
VIEWS
Ada apa 1080 x 2787

Pontianak – Di tengah era digital yang serba cepat dan individualistik, di mana mahasiswa lebih banyak bercengkerama dengan layar ponsel ketimbang buku-buku tebal dan ceramah keilmuan, muncul sebuah kerinduan baru akan dakwah yang menyentuh namun tidak menggurui. Ceramah yang menghibur namun tetap sarat makna. Diskusi yang menggugah namun tak membuat pendengarnya merasa terhakimi. Di tengah suasana itulah LDK Assalam IAIN Pontianak menunjukkan eksistensinya sebagai corong dakwah kampus yang progresif, lembut, dan membumi.

Sabtu malam, 4 Juli 2025, menjadi malam yang tak biasa. Google Meet yang biasanya digunakan untuk rapat organisasi atau kelas daring, malam itu disulap menjadi ruang kajian virtual yang penuh gelak tawa, semangat ukhuwah, dan tentunya aliran ilmu yang deras. LDK Assalam menghadirkan sosok istimewa, Ustaz Ahmad Rifai, seorang da’i muda yang dikenal sebagai Dai Mitra Polri sekaligus motivator Islam yang tidak hanya lantang dalam berbicara, tapi juga dalam menyemangati jiwa-jiwa muda agar bangkit dan bergerak.

Sesi dibuka dengan penuh semangat, dan tentu saja dengan canda khas mahasiswa. Pantun lucu semacam “Ibu Sonya beli tomat, jangan lupa bilang cakep ya!” atau kalimat satir seperti “Yang jawab salamnya kurang semangat, saya laporin ke Pak Dedi!” menjadi pembuka yang bukan hanya membuat tawa pecah, tetapi juga membuka hati. Dari sini saja kita bisa membaca karakter dakwah yang ditawarkan: ringan, dekat, dan sangat manusiawi.

Baca Juga

IMG 20250716 WA0000

Nasi Uduk Haini Rozanah: Menjaga Tradisi Kuliner Betawi di Kebayoran Lama

16 July 2025
IMG 20250715 WA0026

Membangun Karakter Remaja Melalui Pengajian Bulanan di Masjid Nurul Iman

15 July 2025
Screenshot

Fakultas Hukum UPNVJ Perkuat Transparansi Layanan Publik Melalui Akses Informasi Digital Terintegrasi

15 July 2025
IMG 20250715 001427 e1752548193687

Pondok Pesantren Modern Baharuddin: Kualitas Pendidikan Unggul, Namun Jumlah Santri Menurun di Tahun 2025

15 July 2025

Namun, jangan salah. Di balik setiap canda, terselip pesan. Ketika Ustaz Ahmad Rifai mengajak peserta menjawab salam dengan suara menggema sampai atap, itu adalah simbol pentingnya menghidupkan semangat dakwah, bukan sekadar ritualitas. Ketika peserta diajak menuliskan cita-cita mereka dan menempelnya di dinding, itu adalah latihan sederhana namun berdampak: menghidupkan kembali optimisme, menyalakan bara harapan yang mungkin mulai padam.

Lebih dari itu, Ustaz Rifai menyadarkan bahwa dakwah bukan hanya soal mengajak orang lain berubah, tetapi mengajak diri sendiri untuk tetap istiqamah. Bahwa tantangan terbesar bukan di luar, melainkan di dalam diri. Ketika seseorang merasa hatinya mati, dan masih mau hadir di majelis ilmu, itu sudah tanda bahwa Allah masih sayang. Bahwa hati masih bisa dihidupkan. Dan yang terpenting: semua orang layak diberi kesempatan kedua.

Diskusi pun mengalir begitu dalam. Seorang peserta bertanya: “Kenapa menjaga niat itu lebih sulit daripada memulai amal?” Ustaz Rifai menjawab dengan gaya khasnya, santai namun berisi. Setan, katanya, tidak pernah lelah menyesatkan. Ketika seseorang sudah berhasil beramal, maka yang diserang adalah niatnya. Maka menjaga niat adalah perjuangan seumur hidup. Di sinilah kita belajar bahwa amal tidak cukup tanpa niat, dan niat tidak cukup tanpa keistiqamahan.

Kajian ini juga memperlihatkan bahwa platform digital tidak menghalangi ruh dakwah. Justru lewat teknologi, LDK Assalam berhasil menjangkau lebih banyak mahasiswa yang mungkin sebelumnya enggan hadir di masjid. Google Meet malam itu bukan sekadar layar, melainkan jembatan antara hati-hati yang merindukan kebaikan.

Kirim Berita Media Wanita

Bukan hanya kajian, acara ini juga menyentuh sisi emosional peserta dengan sesi muhasabah. Ustaz Rifai mengajak peserta memegang dada dan bertanya pada diri sendiri: “Sudahkah aku menjadi pribadi yang lebih baik hari ini?” Momen ini menjadi sangat reflektif, karena banyak mahasiswa yang hidup di tengah tekanan akademik, permasalahan pribadi, bahkan kehilangan arah. Maka pertanyaan sederhana ini menjadi alarm spiritual yang membangunkan nurani.

Lucunya, meski berformat daring, acara ini tetap hidup. Moderator yang interaktif, MC yang energik, dan peserta yang antusias membuat suasana benar-benar seperti berada dalam satu ruangan fisik. Ketika Ustaz menyebut “Saya beli jubah, celana cutbray. Love you, dadah!” semua tertawa. Tapi saat beliau bicara tentang semangat menuntut ilmu, menjaga akhlak, dan menghargai waktu muda, semua kembali diam merenung dan mencatat dalam hati.

Satu hal yang patut diapresiasi dari acara ini adalah kesadaran LDK Assalam akan pentingnya konteks dan pendekatan. Mereka tidak terjebak dalam romantisme masa lalu dakwah yang formal dan kaku, tetapi berani mendobrak dengan metode yang lebih dialogis dan kekinian. Mereka mengerti bahwa mahasiswa hari ini ingin dakwah yang tidak hanya benar secara substansi, tetapi juga menarik secara penyampaian.

Lalu, mengapa semua ini penting?

Karena kampus adalah tempat lahirnya pemimpin. Mahasiswa adalah calon tulang punggung bangsa. Jika sejak awal mereka dijejali dakwah yang menakutkan, maka mereka akan menjauh. Tapi jika dakwah datang dengan senyum, tawa, dan ilmu yang mendalam, mereka akan datang bukan karena terpaksa, tapi karena cinta.

LDK Assalam, melalui kajian ini, telah memberikan gambaran bagaimana seharusnya dakwah mahasiswa hari ini berjalan: progresif, ramah, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Mereka bukan hanya menyuarakan kebaikan, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar mencintai agama dengan cara yang menyenangkan.

Dalam banyak hal, kajian ini bisa menjadi model untuk lembaga dakwah kampus lainnya. Bahwa tidak mengapa untuk bercanda, asal tidak melampaui batas. Bahwa tidak salah membuat kajian terasa ringan, asal isinya tetap dalam. Bahwa tidak haram tertawa dalam dakwah, asal tujuannya mendekatkan, bukan menjauhkan.

Kajian dakwah dapat menjadi sarana pembinaan spiritual yang efektif bila disampaikan dengan pendekatan yang lembut, jenaka, dan akrab dengan realitas mahasiswa. Materi yang padat makna akan lebih mudah diterima saat dikemas dengan nuansa ringan namun bernas. Sentuhan humor yang tidak berlebihan mampu mencairkan suasana, membuka ruang hati, dan menumbuhkan kesadaran dari dalam.

Peserta belajar bahwa menjaga niat dalam beramal merupakan perjuangan yang lebih berat dari sekadar memulai, sebab godaan terbesar datang saat kita sedang berjalan, bukan saat kita mulai. Hati yang mati pun dapat dihidupkan kembali melalui lima obat hati yang sederhana namun dalam: Al-Qur’an, salat malam, berkumpul dengan orang saleh, puasa sunah, dan zikir malam.

Ustaz Ahmad Rifai mengajarkan pentingnya membumikan mimpi dan melangitkan doa. Bahwa setiap mahasiswa, dengan segala keterbatasannya, memiliki potensi untuk menjadi besar selama tidak pernah menyerah pada keadaan. Dakwah yang merangkul, bukan menghakimi; yang mengajak dengan cinta, bukan ketakutan; akan jauh lebih membekas di hati generasi muda kampus.

Kehadiran LDK Assalam sebagai penggerak dakwah kampus adalah wujud nyata bahwa Islam tetap relevan, bahkan semakin dibutuhkan, di tengah kompleksitas kehidupan mahasiswa. Lewat kajian ini, terbukti bahwa dakwah tidak pernah mati—ia hanya butuh ruang yang hangat dan manusiawi untuk kembali hidup.

Muhammad Al Fatta Al Farisi

Menghidupkan Dakwah, Menghidupkan Jiwa

Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Leaderboard Satu Rumah
Previous Post

KSI gelar Tema “Exquisite Indonesia”

Next Post

Pondok Es Teler Mas Ndomien Jatipuro Karanganyar, restauran khas kampung manjakan lidah dengan harga murah

Official Penulis Novel

Official Penulis Novel

Nama: Ahmad Febryan Email: officialpenulisnovel@gmail.com Program Studi: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Kampus: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Ahmad Febryan adalah seorang mahasiswa aktif dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) di IAIN Pontianak yang juga dikenal sebagai penulis muda produktif dengan nama pena Official Penulis Novel. Ia menjadikan menulis sebagai sarana dakwah, ekspresi jiwa, dan refleksi kehidupan. Melalui tulisan-tulisan bertema spiritual, perjuangan santri, cinta dalam diam, dan realitas sosial, ia berhasil membangun kedekatan emosional dengan pembacanya. Lahir di Pekanbaru, Riau, dan tumbuh dalam lingkungan penuh dinamika kehidupan, Ahmad Febryan banyak menuangkan pengalaman dan pencarian jati diri ke dalam novel-novelnya. Perjalanan hijrahnya, kehidupan pondok pesantren, serta perenungannya sebagai mahasiswa KPI menjadi benang merah dalam berbagai karyanya yang menyentuh dan membekas. Selain aktif menulis novel dan cerpen di berbagai platform digital, ia juga kerap menjadi pengisi konten dakwah, editor naskah islami, dan kontributor artikel inspiratif. Melalui email resminya officialpenulisnovel@gmail.com, ia membuka ruang kolaborasi, diskusi literasi, serta menerima undangan pelatihan menulis maupun seminar kepenulisan. Moto hidupnya: Menulislah, sebab tinta yang jujur bisa menyelamatkan jiwa yang lelah dan menyadarkan hati yang lalai.

Related Posts

IMG 20250716 WA0000

Nasi Uduk Haini Rozanah: Menjaga Tradisi Kuliner Betawi di Kebayoran Lama

16 July 2025
IMG 20250715 WA0026

Membangun Karakter Remaja Melalui Pengajian Bulanan di Masjid Nurul Iman

15 July 2025
Screenshot

Fakultas Hukum UPNVJ Perkuat Transparansi Layanan Publik Melalui Akses Informasi Digital Terintegrasi

15 July 2025
IMG 20250715 001427 e1752548193687

Pondok Pesantren Modern Baharuddin: Kualitas Pendidikan Unggul, Namun Jumlah Santri Menurun di Tahun 2025

15 July 2025
Next Post
Ndomien

Pondok Es Teler Mas Ndomien Jatipuro Karanganyar, restauran khas kampung manjakan lidah dengan harga murah

c280691a ae51 46ef 977f a6b9643096d9 1

Sertifikasi Halal bagi Pedagang UMKM secara Ekonomi dan Sosial

OR Arbastra BRIN ungkap peran perdagangan rempah dalam pembentukan identitas Kota Padang. (Dok. Istimewa)

OR Arbastra BRIN Ungkap Peran Perdagangan Rempah dalam Pembentukan Identitas Kota Padang

suasana pagi hari di mbulak wilkel

Dari Jalanan minim penerangan, Kini Jadi Wisata Hits! Intip Kisah Perubahan Mbulak Wilkel

1 Berita

API Banyuwangi Kerahkan Pesawat & Kapal Cepat Bantu Pencarian Korban Laka Laut KMP Tunu Pratama Jaya

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting! Klaim Tulisan Kamu

Sehubungan dengan serangan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab mengakibatkan Redaksi mengalami kehilangan data dan terpaksa melakukan restore dari backup yang mengakibatkan beberapa tulisan dari penulis “berpindah” ke default “Redaksi”. Bagi yang ingin mengklaim tulisan nya silahkan tinggalkan pesan di kolom komen atau email ke : redaksi@siaran-berita.com

Iklan MC DSA Square
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat & Ketentuan Tulisan
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita