GASTRODIPLOMASI: Sejarah Tahu Sumedang Melalui Pendekatan Komunikasi Digital
Sumedang, 16 Juni 2025 – Dalam rangka mendukung adaptasi digital bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial Telkom University menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertema Gastrodiplomasi Sejarah Tahu Sumedang melalui Pendekatan Komunikasi Digital, Senin (16/6). Bertempat di Sumedang, kegiatan ini menyasar para pelaku UMKM Tahu Sumedang untuk meningkatkan kapasitas digital mereka, khususnya dalam pengelolaan media sosial sebagai sarana promosi dan branding. Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara Universitas Telkom dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sumedang
Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Drs. Agus Kori Hidayat, M.Si, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Sumedang, serta Dr. Lusy Mukhlisiana, M.I.Kom, sebagai Direktur Centre of Excellence Inspiring Digital Transformation for Social Innovation (InsPiRo) Telkom University. Keduanya menyambut baik inisiatif kampus dalam memberdayakan UMKM lokal melalui pendekatan digital.
Materi disampaikan oleh Hanna Wisudawaty, M.I.Kom, dosen Program Studi Hubungan Masyarakat Digital yang membahas pengenalan komunikasi digital untuk meningkatkan adaptasi strategi pemasaran pada pelaku UMKM. Peserta diajak mengenali karakter target pasar, serta strategi komunikasi yang mampu meningkatkan jangkauan promosi.
Materi selanjutnya dibawakan oleh Miftahul Rozaq, M.I.Kom, dosen Ilmu Komunikasi, yang secara teknis mengulas bagaimana pelaku UMKM dapat mengelola media sosial, menyusun konten visual dan caption yang menarik, serta membangun citra dan identitas merek Tahu Sumedang di platform seperti Instagram dan Facebook.
Sesi pelatihan juga dipandu oleh Indria Angga Dianita, S.Sos., M.A.B, dosen Ilmu Komunikasi sebagai MC sekaligus memberikan tips praktis seputar pengelolaan media sosial seperti Instagram dan TikTok, termasuk pentingnya konsistensi konten dan pemanfaatan fitur.
“Tahu Sumedang ini punya kekuatan promosi yang bagus karena jarang ada kuliner yang latar belakangnya sejarah,” ujar Hanna Wisudawaty, M.I.Kom, dosen Program Studi Hubungan Masyarakat Digital sekaligus pemateri dalam kegiatan.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta tampak antusias bertanya seputar strategi konten dan pemanfaatan media sosial terutama bagi mereka yang masih kurang paham bagaimana menggunakannya.
“Sebenarnya saya masih kurang paham soal penggunaan HP, apalagi media sosial. Tapi karena tahu ini bisa dipromosikan lebih luas, saya jadi semangat belajar,” ujar Bu Lilis, pengurus kelompok UMKM Tahu Giriharja, Sumedang.
Kegiatan ini diakhiri dengan pengisian formulir umpan balik untuk memberikan gambaran seberapa efektif dan bermanfaat kegiatan yang telah dilaksanakan. Melalui pelatihan ini, diharapkan UMKM Tahu Sumedang dapat lebih siap menghadapi era digital dan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas. (Mazaya)