Dalam beberapa bulan terakhir, konsumsi matcha masyarakat Indonesia terus meningkat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kafe-kafe baru yang khusus menyajikan matcha atau memiliki signature menu matcha. Jika dilihat dalam banyak konten tentang kesehatan dan estetika, matcha kerap kali muncul sebagai pemeran.
Meningkatnya konsumsi matcha, tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga menyebabkan segelintir orang sensitif terhadap cara pembuatan dan konsumsi matcha. Pengetahuan konsumen terhadap upacara teh tradisional Jepang membawa kesadaran kultural bahwa matcha harus dibuat dan disajikan dengan benar. Cara membuat matcha yang “tidak benar” beberapa kali membawa perdebatan, terkait alat yang digunakan dalam membuat matcha hingga cara mencampur bubuk matcha dengan air yang benar.
Ceremonial Grade Matcha
Terdapat beberapa tingkatan matcha untuk menentukan kualitasnya. Ceremonial grade matcha, bubuk matcha ini awalnya digunakan untuk upacara teh tradisional Jepang dan melalui proses produksi yang kompleks. Idealnya ceremonial grade matcha diminum hanya dengan air dan tanpa campuran bahan lain, seperti susu dan gula.
Tetapi seiring berjalan waktu, popularitas matcha membawa konsumen kepada kesadaran bahwa ceremonial grade matcha merupakan bubuk matcha paling berkualitas. Sehingga banyak kafe-kafe yang mulai menyediakan ceremonial grade matcha untuk dinikmati konsumen dengan campuran gula dan susu.
Alat-alat Untuk Membuat Matcha
Terdapat beberapa alat yang digunakan dalam upacara teh tradisional Jepang. Alat-alat ini digunakan untuk memastikan matcha yang dihasilkan maksimal.
1. Chasen
Chasen merupakan salah satu alat yang penting dalam pembuatan matcha. Chasen digunakan untuk melarutkan bubuk matcha dalam air. Penggunaan chasen menghasilkan segelas matcha yang berbusa dan lembut.
2. Chawan
Penggunaan chawan menghasilkan beberapa tujuan. Chawan atau mangkuk yang terbuat dari tanah liat ini dapat menjaga kehangatan teh untuk waktu yang lama. Chawan juga mencegah bubuk matcha tumpah ketika diaduk.
3. Furui
Furui merupakan penyaring bubuk matcha. Furui membantu menghilangkan gumpalan bubuk matcha dan membantu bubuk matcha untuk tercampur lebih merata dengan air.
4. Chashaku
Chashaku merupakan sendok kecil yang terbuat dari bambu. Chashaku didesain untuk mengambil bubuk matcha secara sempurna. Bubuk matcha umumnya disimpan dalam wadah silinder yang dalam sehingga sulit diambil dengan sendok biasa.
Meskipun alat-alat ini membantu dalam pembuatan matcha yang sempurna, tetapi tidak ada larangan bagi siapapun untuk menggunakan alat lain yang lebih mudah didapatkan.
Cara Membuat Matcha
Tidak seperti teh biasa, dalam upacara teh terdapat tahapan pembuatan matcha yang benar. Bubuk matcha ceremonial saja tidak cukup untuk menghasilkan matcha terbaik. Terdapat 4 tahapan pembuatan matcha yang dapat diikuti, seperti berikut:
1. Siapkan bubuk matcha
Tidak ada kewajiban untuk menggunakan ceremonial grade matcha, silahkan menggunakan bubuk matcha jenis apapun dan sesuaikan penggunaan bubuk matcha dengan seberapa banyak matcha disajikan. Jangan lupa untuk saring bubuk matcha untuk menghasilkan matcha yang lembut dan tidak menggumpal.
2. Tuangkan air
Gunakan air sebanyak 100-150 ml/2 gr bubuk matcha. Air yang digunakan sebaiknya memiliki temperatur 60-80 °C. Temperatur air yang terlalu tinggi dapat menghasilkan matcha yang pahit dan jika temperatur terlalu rendah bubuk matcha akan sulit tercampur dengan rata.
3. Aduk dengan benar
Aduk matcha dengan benar untuk menghilangkan gumpalan bubuk yang masih tersisa.
4. Hasilkan busa
Busa yang dihasilkan tidak hanya untuk tampilan yang lebih menarik tetapi juga untuk menghasilkan konsistensi matcha yang lembut dan ringan. Busa ini dapat dihasilkan lebih mudah jika diaduk dengan arah zigzag.
Alternatif Bukan Berarti Salah
Kompleksitas dalam pembuatan matcha jangan dijadikan hambatan untuk menikmati matcha buatan rumah. Tidak harus menggunakan ceremonial grade matcha, gunakan apa saja jenis matcha yang sesuai keinginan. Matcha yang dibuat dengan aturan sendiri bukan berarti tidak menghargai kultur tradisional Jepang. Jangan ikuti apa kata netizen yang merendahkan matcha yang dibuat tidak menggunakan chasen atau diaduk dengan cara zigzag.
Jadi, sudahkah kamu minum matcha hari ini?