Seminar ini diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rintis, yang fokus pada inovasi pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah, dan sampah organik lainnya. Pembahasan utama mencakup:
Mahasiswa menjelaskan metode fermentasi sederhana menggunakan bahan lokal seperti EM4 (Effective Microorganisms) dan kompos, yang mengubah limbah menjadi pupuk cair atau padat dalam waktu 2-4 minggu. Teknik ini hemat biaya dan mudah diterapkan di rumah tangga.
Pupuk ini kaya nutrisi alami (nitrogen, fosfor, kalium), meningkatkan kesuburan tanah tanpa bahan kimia, serta mengurangi pencemaran lingkungan. Data dari eksperimen KKN menunjukkan peningkatan hasil panen sayuran hingga 20-30% di lahan desa.
Desa Rintis, yang dulu dikenal dengan masalah sampah rumah tangga yang menumpuk, kini menjadi contoh inspiratif berkat inovasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Seminar inovasi pupuk organik dari limbah rumah tangga, yang baru saja digelar, telah membawa angin segar bagi masyarakat setempat, membuktikan bahwa solusi sederhana bisa berdampak besar.
Dalam acara yang dihadiri oleh petani, kepala desa, dan warga, mahasiswa KKN mempresentasikan bagaimana limbah dapur seperti kulit pisang dan sisa sayur diubah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. “Ini bukan hanya mengurangi sampah, tapi juga memberikan pupuk gratis untuk lahan kami,” kata Bapak Sumarno, seorang petani lokal, yang melaporkan peningkatan produktivitas tanaman cabainya hingga 25% setelah menggunakan pupuk ini.
Dampaknya terhadap masyarakat sangat nyata: penghematan biaya pertanian, yang sebelumnya bergantung pada pupuk kimia mahal, kini turun drastis. Lebih dari itu, inisiatif ini mengurangi pencemaran sungai dan tanah, meningkatkan kesehatan lingkungan desa. Warga seperti Ibu Rina, ibu rumah tangga, mengaku lebih sadar akan pengelolaan sampah, dan beberapa keluarga bahkan mulai menjual pupuk hasil olahan ke desa tetangga, menciptakan pendapatan tambahan.
Pemerintah desa berencana mengadopsi program ini ke skala lebih besar, dengan dukungan dari universitas. “Ini adalah langkah maju menuju desa mandiri dan berkelanjutan,” ujar Kepala Desa Rintis. Dengan inovasi ini, Desa Rintis tidak hanya membersihkan lingkungannya, tapi juga membangun masa depan yang lebih hijau dan sejahtera bagi generasi mendatang.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”







































































